Pengelolaan Lahan Basah
Pada artikel kali ini saya membahas tentang Pengelolaan Lahan Basah, Sebelum saya paparkan dibawah, ada baiknya saya menyapa teman Duta dan Dumay saya :D
Apa kabar semua ?.
Mudah-mudahan dalam keadaan baik-baik saja ya :grin:, hidup ini penuh perjuangan sob, jika tidak usaha maka tidak akan bisa dapat, jangan suka bergantung dengan orang lain, karena jika kita bisa mengurus diri sendiri tanpa meminta bantuan orang lain, mungkin itulah hal yang paling indah didalam hidup ini, kalau sesekali bergantung dengan orang lain sih tidak apa-apa, tapi kalau terus-menerus kasihan juga temannya digantungi terus :D
1. Pengertian Lahan Basah
Lahan basah adalah suatu wilayah yang tergenang air, baik alami maupun buatan, tetap atau sementara, mengalir atau tergenang, tawar asin atau payau, termasuk di dalamnya wilayah laut yang kedalamannya kurang dari 6 m pada waktu air surut paling rendah.
Luas lahan basah di Indonesia sekitar 38.000.000 ha, terluas se Asia.
2. Contoh Lahan Basah
Di Indonesia, lahan basah utama diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Rawa
b. Hutan mangrove
c. Terumbu karang
d. Padang lamun
e. Danau
f. Muara
g. Sungai
h. Sawah
i. Tambak dan Kolam garam
Lahan basah dibedakan menjadi dua komponen utama dalam pertanian yaitu :
1. Lahan Irigasi merupakan lahan pertanian yang kualitas tanahnya banyak mengandung air sehingga sangat berdampak positif terhadap tumbuhan yang ditanam.
2. Lahan Tadah Hujan merupakan lumbung pertanian yang kedua setelah lahan sawah (irigasi).
3. Pemanfaatan Lahan Basah
Lahan basah dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit energi listrik, tempat bercocok tanam, tempat memelihara ikan dan ternak, dll.
Manfaat Lahan Basah :
a. Mencegah banjir
b. Mencegah abrasi pantai
c. Mencegah intrusi air laut
d. Menghasilkan material alam yang bernilai ekonomis
e. Sebagai sarana transportasi
f. Sebagai lokasi pendidikan dan penelitian
4. Kendala Lahan Basah
Ada beberapa kendala yang dihadapi pada lahan basah, antara lain :
a. Biasanya terkendala biaya pengembangan dan pengelolaan yang tinggi.
b. Mempunyai kendala khusus seperti tanah sulfat masam, tanah salin, tanah gambut, dan tanah yang tidak berkembang.
c. Konsekuensi tanaman terendam air lebih besar.
d. Kekahatan unsur hara, berupa kekahatan nitrogen.
5. Solosi Lahan Basah
Adapun solosi kendala pada lahan basah, antara lain :
a. Melakukan konservasi lahan basah, agar tidak menjadi lahan kritis.
b. Menggunakan sistem irigasi, agar air dapat diatur secara efektif.
c. Pemberian kapur pertanian seperti kaptan dan dolomit kepada tanah, supaya pH tanah menjadi netral.
Sekian dari saya sob, semoga artiekl Pengelolaan Lahan Basah ini berguna buat banyak orang dan salah khilaf kata-kata saya, mohon dimaafkan, Sampai ketemu lagi