Pengaruh Kelembaban dalam Bidang Pertanian

Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budi daya. Dengan mengetahui kelembaban udara yang ada dilingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai, misalnya tanaman bakau yang ditanam pada daerah yang berkelembaban tinggi, bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal, sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang mempunyai kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan berkembang secara maksimal.

Pengaruh Kelembapan dalam Bidang Pertanian

Ada tiga macam pendekatan udara yang digunakan dalam bidang pertanian diantaranya kelembaban mutlak, kelembaban spesifik dan kelelembaban relative udara yang menyatakan nilai nisbi antara uap air yang terkandung dan daya kandung maksimum uap air diudara pada suatu suhu dan tekanan tertentu, yang dinyatakan dalam persen (%).

Artikel terkait "Kelembaban":

Pengaruh kelembaban relatif terhadap Produksi Tanaman secara langsung mempengaruhi hubungan air tanaman dan secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan daun, fotosintesis, penyerbukan, terjadinya penyakit dan hasil akhirnya ekonomi. Pertumbuhan daun tidak hanya tergantung pada kegiatan sintetis yang dihasilkan dari proses biokimia tetapi juga pada proses fisik dari pembesaran sel.

Baca juga: Urutan Proses Perkecambahan Secara Detail [Lengkap]

Selain RH mempengaruhi pertumbuhan daun, RH juga mempengaruhi Fotosintesis proses transpirasi meningkat menyebabkan defisit air di pabrik. Dimana defisit air menyebabkan penutupan sebagian atau penuh stomata dan meningkatkan ketahanan mesofil menghalangi masuknya karbon dioksida.

RH juga mempengaruhi penyerbukan dimana kelembaban udara yang cukup rendah menguntungkan untuk pemberian benih pada suatu lahan yang diatur dalam pemberian pasokan air yang memadai. Misalnya, benih diatur dalam gandum tinggi 60 persen dibandingkan dengan RH 80 persen ketika ketersediaan air dalam tanah tidak membatasi. Pada serbuk sari RH yang tinggi mungkin tidak tersebar dari anther (serbuk sari).

Peristiwa serangan hama serangga dan penyakit yang tinggi di bawah kondisi kelembaban tinggi perkecambahan spora jamur mudah mudah berkembangbiak pada tanaman. Sebagai contoh Penyakit hawar dari kentang dan teh menyebar lebih cepat dalam kondisi lembab. Beberapa serangga seperti kutu daun dan berkembang lebih baik dalam kondisi lembab.

Secara garis besar, pengaruh kelembaban pada bidang pertanian yaitu mengurangi evapotranspirasi, meningkatkan beban panas tanaman, mempengaruhi penutupan Stomata, Mengurangi serapan CO2, mengurangi pengaruh transpirasi translokasi bahan makanan dan nutrisi.

Contoh pengaruh kelembaban pada bidang pertanian adalah pada contoh Budidaya tanaman karet di daerah bercurah hujan tinggi kurang optimal bagi pertumbuhan dan produksi tanaman karet itu sendiri, sebagaimana ditampilkan pada kajian ini. Di daerah yang bercurah hujan tinggi seperti di Kabupaten Bogor produktivitas karet per areal tanam menjadi lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas rata-rata wilayah se-propinsi Jawa Barat.

Dalam kondisi wilayah yang memiliki curah hujan tinggi, lama penyinaran matahari yang bermanfaat untuk fotosintesis tanaman menjadi lebih rendah. Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Bogor sering disertai dengan angin kencang atau angin berkecepatan tinggi yang dapat menumbangkan pohon atau mematahkan batang tanaman karet dan mengakibatkan menurunnya populasi tanaman per hektar. Intensitas hujan yang tinggi juga menyebabkan kelembaban udara yang tinggi dan mengakibatkan mudahnya tanaman karet terserang penyakit.

Siklus musim setahun turut mempengaruhi pula siklus produksi tanaman karet yaitu, terdapat musim-musim dengan produktivitas rendah dan terdapat pula musim-musim dengan produktivitas tinggi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel