Pemanfaatan Limbah Cair Tahu sebagai Pupuk Alternatif pada Kultur Mikroalga Spirullina

Limbah industri  tahu merupakan salah satu limbah industri yang belum banyak  dimanfaatkan, sedangkan limbah tersebut diperkirakan masih banyak mengadung unsur yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya dari jenis tanaman mikroalga terutama Spirulina. Limbah cair tahu tersebut dapat dijadikan alternatif baru yang digunakan sebagai pupuk sebab di dalam limbah cair tahu tersebut memiliki ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan oleh Spirulina sp.

Pemanfaatan Limbah Cair Tahu sebagai Pupuk Alternatif pada Kultur Mikroalga Spirullina

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi limbah cair tahu yang optimal bagi pertumbuhan populasi Spirullina.

Metode : Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang diulang tiga kali, dengan lima level perlakuan konsentrasi limbah cair tahu (0, 31, 62, 93 dan 124 mg/l). Variabel utama yang diamati adalah laju pertumbuhan sesaat  dan prosentase kenaikan populasi Spirullina.

Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah cair tahu dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap laju pertumbuhan relatif populasi Spirullina. Perlakuan terbaik adalah pemberian limbah cair tahu dosis 31 mg/l.

Penelitian ini  dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Malang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kultur murni Spirulina sp, pupuk Walne, dan limbah cair tahu. Air tawar dan air laut digunakan sebagai media kultur dengan salinitas 20 ppt.

Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi : Mikroskop, stoples kaca, objek dan cover glas, hand tally counter, aerator, selang  dan batu aerator, termometer, hand refraktometer, planktonet, pH meter, lampu neon (TL) 40 watt.

Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen,   perlakuan berupa konsentrasi limbah cair tahu yang berbeda. Perlakuan kontrol tanpa penggunaan limbah cair tahu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Kisaran dosis Nitrat (NO3) untuk pertumbuhan yang optimal fitoplankton adalah 0,9–3,5 ppm, berdasarkan uji pendahuluan pada limbah cair tahu mengandung Nitrat sebesar 14,628 ppm. Kandungan Orthophosfat pada limbah cair tahu sebesar 13,5 ppm (Mackentum, KM, 1969).
Pada penelitian ini terdiri 5 perlakuan dengan 3 ulangan, perlakuan tersebut merupakan konsentrasi limbah cair tahu yang berbeda. Perlakuan tersebut adalah :
Perlakuan A : 0 mg/l
Perlakuan B : 31 mg/l
Perlakuan C : 62 mg/l
Perlakuan D : 93 mg/l
Perlakuan E : 124 mg/l

Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh perlakuan konsentrasi limbah cair tahu terhadap pertumbuhan populasi Spirulina sp digunakan ANOVA (uji F dengan taraf kepercayaan 95%). Apabila nilai F berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil, untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (perlakuan) dan variabel tergantung (hasil) (Marmono, A, 1992).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel