Pengertian Organisme Tanah dan Pengelompokannya

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam sistem tanah.

Pengertian Organisme Tanah dan Pengelompokannya

Pengelompokan Organisme Tanah
Organisme tanah dikelompokan berdasarkan berbagai kategori, sebagai berikut:
(1) Berdasarkan peranannya, organisme tanah dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
(a) organisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
(b) organisme yang merugikan tanaman, dan
(c) organisme yang tidak menguntungkan dan tidak merugikan. Contoh organisme tanah yang menguntungkan:
1. organisme tanah yang dapat menyumbangkan nitrogen ke tanah dan tanaman, yaitu: bakteri pemfiksasi nitrogen (Rhizobium, Azosphirillum, Azotobacter, dll),
2. organisme tanah yang dapat melarutkan fosfat, yaitu: bakteri pelarut fosfat (Pseudomonas) dan fungi pelarut fosfat,
3. organisme tanah yang dapat meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman, yaitu: cacing tanah.

Terdapat 3 fungsi tanah yang primer terhadap tanaman, yaitu :
-          Memberikan unsure-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium       pertukaran maupun sebagai tempet persediaan.
-          Meberikan air dan melayaninya sebagai reservoir
-          Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak

Mineral Anorganik Tanah
Di dapat dari sumber yang hidup atau mempunyai kehidupan, mengandung karbon dan dapat membawa kehidupan bagi sel-sel di dalam tubuh. Mineral organik umumnya berasal dari susu dan tumbuh-tumbuhan, seperti sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan.
Mineral Anorganik (bukan organik) – Dari sumber yang tidak hidup, tanpa karbon dan tidak dapat membawa kehidupan sel. Mineral anorganik umumnya berasal dari dalam tanah, mineral ini tidak dapat dimanfaatkan oleh manusia atau binatang, tetapi tumbuhan dapat memprosesnya. Tumbuhan akan menyerap mineral anorganik dari dalam tanah melalui akarnya dan melalui proses fotosintesis diubah menjadi mineral organik.

Atmosfer Tanah
Menurut komposisi (jenis dan meterial pembentuknya), lapisan-lapisan bumi terdiri dari :
1.  Kerak Bumi. Lapisan ini adalah lapisan terluar bumi atau disebut kulit bumi dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Ketebalan kerak samudra sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua memiliki ketebalan 20-70 km. Kerak samudra mayoritas tersusun dari batuan basalt, sedangkan kerak benua penyusun utamanya adalah batu granit dan tidak sepadat batu basalt. Pada batas bawahnya, suhu kerak bumi mencapai 200-400 ºC. Pada lapisan inilah sumber dari gempa bumi tektonik, karena lempeng tektonik bumi terdapat pada lapisan ini. Unsur-unsur kimia pembentuk kerak bumi antara lain: Oksigen, Silikon, Alumanium, Besi, Kalsium, Natrium, Kalium, dan Magnesium. Usia kerak benua diperkirakan lebih tua dari pada kerak samudra. Usia tertua dari Kerak samudra adalah 200 Juta tahun, sedang usia tertua pada kerak benua adalah 3,7 hingga 4,28 milliyar tahun.
2.  Mantel Bumi. Mantel Bumi terletak antara Kerak Bumi dan Inti Bumi luar. Mantel bumi merupakan bagian bumi yang tersusun dari batuan yang mengandung magnesium dan silikon.
3.  Inti Bumi Luar. Bagian ini merupakan bagian yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar ini memiliki ketebalan 1.200 km dan kedalamannya antara 2.900-4.980 km. Inti bumi luar ini terdiri dari besi dan nikel cair dengan suhu 3.900 ºC.
4.  Inti Bumi Dalam. Bagian ini biasanya disebut hanya sebagai Inti Bumi. Inti Bumi memiliki ketebalan sekitar 1.200 km dan berdiameter sekitar 2.600 km. Penyusunnya adalah besi dan nikel cair dengan suhu 4.800 ºC.


Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu bagian padat yang terdiri dari tanah dan batuan, bagian cair seperti pada laut, bagian udara seperti atmosfer, dan bagian panas yang terdapat pada inti bumi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel