Peranan DNA Sebagai Materi Genetik
DNA sebag ai materi genetik berperan dalam menentukan sifat organisme, yaitu mengendalikan proses pembentukan rantai protein dengan cara menyandikan protein. Salah satu protein terpenting dalam organi sme, yaitu sebagai katalisator reaksi biokim ia. Sem ua reaksi da lam pros es m etabolisme selular m emerlukan enzim sebagai katalisatornya. Tiap en zim memiliki fungsi khas, yaitu sebagai katalisator reaks i biokimia tertentu. Enzim-enzim ini pembentukannya berada dibawah kendali DNA.
Proses ini dilaksanakan m elalui penentua n susunan nukleotida molekul RNA, yang kemudian diterjemahkan dalam susunan asam amino dari rantai polipeptida protein. Penyandian menggunakan kode genetika tertentu, untuk menandai informasi genetik yang dibawa oleh DNA. Kode tersebut dibuat untuk menandai inform asi genetik yang dibawa oleh DNA, dituliskan dalam untaian huruf yang disusun oleh 4 m acam basa nukleotida A ( Adenin), G ( Guanin), C ( Sitosin) dan T ( Timin). Setiap 3 huruf yang beruruta n menyandi satu m acam asam amino tertentu dan disebut dengan kodon.
Pengunaan kode ini berkembang ketika ilmuwan dari lembaga penelitian National institutes o f health ya itu Marshall Nirenberg dan J. Matthaei pada tahun 1961 menemukan untuk pertama kalinya kodon ini. Karena kodon dis usun dengan variasi 4 huruf dengan susunan 3 huruf berurutan maka dengan perhitungan matematika didapatkan 4x4x4 =64 macam ke mungkinan ko binasi huruf-huruf dari basa nukleotida yang m enyusun kodon tersebut dan inilah yang disebut dengan standar kode genetika yang m enyandi asam amino penyusun protein tertentu secara spesifik.
Terdapat 20 macam asam amino standar yang digunakan untuk menyusun protein di dalam tubuh kita. Tiap -tiap asam amino memiliki karakter spesifik baik struktur, berat molekul, titik isoelektri k maupun muatannya. Karena jum lah variasi kodon ada 64 sedang asam amino yang disandi hanya 2 0 kalau ditam bah dengan stop kodon m enjadi 23 m aka satu jenis asam a mino bisa disandi oleh lebih dari satu urutan kodon, ariasi ini umumnya terdapat pada nukleotida ketiga dari setiap kodonnya, kondisi ini justru m alah m enguntungkan, karena bila terjadi mutasi pada nukleotida ketig a bisa jadi tidak m erubah jenis asam amino yang disandi dan hasil akhirnya protein tidak berubah dan tidak terjadi kelainan, kondisi seperti ini yang dikenal dengan istilah mutasi tersa arkan ( silent mutation).
Telah ditemukan suatu cara mudah untuk ment erjemahkan kode genetik kedalam suatu jenis asam amino tertentu, yaitu menggunakan piramida kode genetika). Asam a mino disandikan dengan tiga macam sandi, dimana ketiga sandi tersebut dapat dilihat pada piram da. Cara menterjemahkan: Lihat kode pertama asam amino, kemudian temukan pada baris pertama piramida (akan terpilih salah satu dari 4 piramida). Kemudian lihat kode kedua pada baris kedua dari piramida yang terpilih. Setelah itu, lihat kode ketiga pada baris ketiga piramida . Jenis asam amino yang disandikan dapat dilihat pada bagian bawah piramida.