Tanah Sebagai Sumber Nutrisi
Tanah sebenamya terdiri atas partikel-partikel halus yang juga merupakan sistem koloid. Partikel-partikel halus itu disebut misel dan pada umumnya bermuatan negatif. Contohnya partikel-partikel tanah liat yang suka menahan air (hidrofobik) selalu bermuatan negatif sehingga jika di dalam tanah terdapat ion-ion Ca2+, maka misel-misel tersebut bersatu dengan ion-ion Ca2+. Lebih jauh seperti pada pembahasan 5.1.1 bahwa tanah terdiri atas lima komponen seperti:
1. Bagian mineral
2. Bagian zat organik
3. Bagian air dan larutan tanah
4. Bagian udara yang ada didalam tanah
5. Organisme yang ada didalam tanah
Maka tanah menjadi substrat (mengandung zat hara) yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Tanah, sebagai sumber nutrisi yang mengandung zat hara dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Zat hara mobil yang larut dalam air (tidak terikat) dan dapat ditukar (teradsorpsi);
2. Zat hara cadangan, yang terikat secara ikatan anorganik dan ikatan organik.
Jenis zat hara ini terdapat dalam dua bentuk yaitu tidak terikat pada suatu zat lain, sangat mudah bergerak (larut dalam air) dan ada pula yang dapat ditukar dengan ion lain karena dalam keadaan teradsorpsi oleh partikel tanah tetapi keadaanya sama dengan larutan tanah.
Zat hara yang larut dalam air berada di larutan tanah, yaitu air tanah, berada dalam keadaan ion. Bagi tanaman, larutan tanah ini merupakan larutan hara yang encer, yang kandungan haranya bervariasi tergantung pada kandungan air tanah. Tanah yang jenuh air mengandung ion garam dengan konsentrasi 0,2- 1% dengan tekanan osmose sebesar 0,1 - 0,5 atm. Kalau tanah mengering, konsentrasi garam naik dan selanjutnya bisa sebagai toksis bagi tanaman dalam konsentrasi extrem. Keberadaan zat hara yang larut dalam air kira-kira 1 - 10% dari seluruh zat hara yang dapat ditukar. Zat hara yang tidak terikat sangat mudah diserap oleh tanaman, tetapi sangat mudah pula "tercuci" dari permukaan akar.
Zat hara yang dapat ditukar ialah ion-ion hara dengan muatan listrik dipermukaannya yang dapat ditarik oleh ion penukarnya, lalu diikat oleh kation yang umumnya berada didalam tanah, yang punya muatan setara. Ion yang dapat ditukat tanah ion yang teradsorpsi. Telah diketahui elemen-elemen kalsium, magnesium dan kalium terdapat didalam tanah dalam keadaan terikat oleh partikrl-partikel batu sehingga sangat sulit diserap oleh akar. Tetapi apabila elemen-elemen itu sudah berupa kation dapatlah terjadi pertukaran kation antara sel akar yang biasanya memberikan ion H+ dan larutan di luar sel yang menggantikannya dengan ion Ca2+, Mg 2+ atau K+ .
Kelompok zat hara ini sangat besar jumlahnya dalam air dan dalam ikatan yang sangat sukar larut atau sangat erat terikat, misalnya kristal mineral primer dan sekender, ikatan anorganik yang amorph, produk ikatan khusus dalam bentuk senyawa anorganik dan organik, zat/bahan organik (humus dan zat-zat hidup).
Kandungan zat hara cadangan hampir sebesar seluruh zat hara yang ada. Pembagian zat hara ini atas cadangan dalam bentuk organik dan anorganik sangat berbeda-beda, misalnya N dan S berada dalam ikatan anorganik , P setengahnya dalam ikatan organik, Ca, Mg, K dan unusur mikro umumnya anorganik. Zat hara cadangan ini hanya dapat dimobilisir dalam jumlah yang sangat kecil dengan cara pelarutan atau perubahan senyawa karena proses mineralisasi atau pemecahan humus.