Di Atas Langit Ada Langit, Itulah Yang Kurasakan

Entah mengapa diriku ini selalu haus dengan ilmu dan tantangan, semenjak saya mengenal dunia internet saya begitu banyak mengenal orang hebat dan diriku ini selalu berusaha untuk menyamainya, tapi setelah ku sudah bisa menyamainya ternyata ada yang lebih hebat lagi darinya, mungkin inilah namanya Di Atas Langit Ada Langit.
Di Atas Langit Ada Langit, Itulah Yang Kurasakan

Semenjak saat itu aku merasa masih rendah dan terus perlu belajar dan belajar.

Melihat postingan orang lain yang berkualitas aku sangat suka sekaligus aku iri juga ingin seperti meraka sebut saja tulisan para-para blogger hebat, seperti Eko Prasetyan. Tulisan ia sangat mudah di baca dan di pahami sudah layaknya tulisan para wartawan profesional.

Inilah salah satu artikel tulisannya yang membuatku takjub yaitu tentang Congratulation! To Ivhon Goblog, coba anda baca, betapa hebatnya tulisan dia.

Tidak hanya Eko Prasetyan saja blogger hebat, banyak sekali blogger hebat lainnya di luar sana seperti blogger blogspot yang banyak dari mereka menulis berdasarkan ide dan kata-kata mereka sendiri, sehingga menghasilkan tulisan yang Wooww :grin:, tidak seperti blogger kita yang kebanyakan mayoritas bloggernya copy paste (copy paste), hehe mungkin termasuk juga saya. :kiss:

Seringkali kita merasa telah melakukan segalanya dengan benar, menuntaskan semuanya dengan sempurna, tanpa cacat, tanpa cela.

Seringkali pula kita merasa bahwa kita adalah orang paling penting seantero jagat raya, yang dibutuhkan dimana pun kita berada atau kita merasa bahwa kita adalah orang hebat yang pantas dielu-elukan di atas singgasana kehormatan, dengan segudang kemampuan, dan berjuta hasil kerja yang pantas dibanggakan.

Benarkah demikian adanya.?

Sungguh, di atas langit masih ada langit, betapa pun berharganya diri ini, selalu ada yang lebih hebat, betapa pun berprestasinya diri ini, selalu ada yang lebih gemilang, betapa pun hebatnya diri ini, selalu ada yang jauh lebih cemerlang...

Adakah senyum ini tulus terpancar dari kalbu yang jernih? adakah doa ini tulus terucap dari keimanan yang suci? adakah dukungan ini terlontar dari bibir yang lurus dan bersih?

Sungguh, di atas langit masih ada langit, selalu ada cela diri pembatas kalbu agar tak terlalu melangit, selalu ada noda nurani tuk ingatkan diri agar tetap membumi, selalu ada cacat pikir tunjukkan kelemahan insan sejati...

Oke, pada postingan kali ini saya rasa cukupkan sampai disini saja, mungkin kalau kebanyakan nanti komentarnya cuma Nyimak Wae :evil:, sampai jumpa pada artikel berikutnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel