Morfologi, Reproduksi dan Pertumbuhan Protozoa
A. Morfologi protozoa
Protozoa hamper tidak dapat disebut sebagai suatu organisme sederhana. Kebanyakan protozoa terdiri atas 1 unit protoplasma yang berisi sebuah inti dan dikelilingi oleh selaput sel atau dinding sel. Tetapi ada juga yang mempunyai banyak inti nucleus, dan yang lain lagi terdiri atas koloni yang tersusun dari sejumlah individual.
Pada protozoa, semua kegiatan seperti bergerak, menangkap, mengunyah, mencerna makanan, mengedarkan cairan tubuh, membuang kotoran, membiak, dan sebagainya itu terjadi dalam tetes protoplasma yang sangat kecil yang menyusun tubuhnya. Beberapa proses ini terjadi dalam struktur khusus yang disebut organel.
Protozoa dapat dikatakan bersifat kompleks hingga dapat menyesuaikan diri dengan suatu kisaran lingkungan yang luas. Salah satu contoh dari protozoa adalah protozoa pembentuk spora.
Golongan protozoa ini melengkapi kelas protozoa. Hewan ini semuanya merupakan protozoa parasitis yang mempunyai daur hidup yang sangat rumit. Spora dihsilkan pada salah satu tahap daur hidup itu. Spora sporozoa adalah sel yang biasanya dikelilingi oleh selaput resistan yang disebut sporozoit.
Pada umumnya, sporozoa tidak sanggup bergerak walaupun yang muda kadang-kadang berpindah dengan memakai kaki semu. Protozoa ini menyerap dari inangnya bahan makanan seperti protoplasma yang terlarut, cairan tubuh, atau cairan jaringan. Sporozoa yang terkenal adalah plasmodium-parasit malaria.
Selain dari jenis sporozoa ada juga jenis protozoa Ciliata. Disebut demikian karena hewan ini dilengkapi dengan alat seperti rambut yang disebut cilia yang berguna untuk pergerakan. Rambut getar itu lebih pendek dan jauh lebih banyak daripada flagella (bulu cambuk). Rambut getar itu tersusun pada tubuh ciliate dalam deretan diagonal atau horizontal.
Walaupun tubuh ciliate mungkin berbelit atau berputar sampai batas tertentu, atau memanjang atau memendek, hewan ini tetap memiliki bentuk hamper permanent. Ciliate hidup dari bahan organ mati atau dari berbagai mikroorganisme hidup. Salah satu contoh ciliate adalah Opalina.
Opalina adalah ciliata bertubuh sangat pipih yang memiliki banyak inti nucleus berukuran sama. Hewan ini terdapat dalam usus katak. Ciliate selebihnya memiliki dua jenis inti, yaitu mikronukleus dan makronukleus. Makronukleus mengontrol banyak kegiatan metabolism pada hewan, sedangkan mikronukleus berhubungan dengan proses reproduksi. Kebanyakan ciliate memiliki sebuah mulut. Semua jenis ciliate air tawar mempunyai vakuola kontraktif.
B. Reproduksi protozoa
Hewan ini berkembangbiak dengan cara membelah diri atau aseksual. Pembelahan baru akan terjadi setelah tubuhnya mencapai ukuran tertentu yang tidak dapat lebih besar lagi. Biasanya inti membelah dulu, baru kemudian diikuti oleh plasmanya.
Hewan ini juga dapat berkembangbiak dengan cara seksual yaitu dengan konjugasi yakni 2 individual saling bertukar bahan herediter sebelum masing-masing membelah.
C. Pertumbuhan Protozoa
Ada beberapa jenis protozoa yang hidup di air tawar. Protozoa ini dalam pertumbuhannya menyerupai suatu massa agar-agar hidup. Protozoa berpindah ke sekeliling dengan menjulurkan tonjolan seperti jari dan mengalirkan zat tubuhnya ke dalam tonjolan itu. Selama ini pertumbuhan dan perkembangan hidup protozoa muncul defenisi-defenisi yang kompleks, di mana dari satu segi yang penting, sejumlah tertentu protozoa tumbuh menyerupai tumbuhan, yaitu memiliki pigmen yang dapat menyelenggarakan fotosintesis. Jenis ini sering diklasifikasikan sebagai ganggang.
Akan tetapi, jenis ini secara erat berhubungan dengan jenis protozoa lain yang kekurangan pigmen, tidak dapat membuat makanan, dan harus memperolehnya seperti cara yang dilakukan hewan. Untuk itu anggapan bahwa protozoa bersama-sama ganggang adalah mata rantai penghubung antara dunia tumbuhan dan dunia hewan akan merupakan anggapan yang terbaik. Selama proses pertumbuhan protozoa dapat berkembang di dalam kolam segar atau kolam yang airnya tidak mengalir, di dalam kolam air hujan yang semi permanent, di dalam paya, dan di dalam aliran air. Banyak protozoa mendiami Lumpur, tanah lembab, dan mata air panas berkisar 35 – 65 C. protozoa banyak sekali terdapat di laut, bahkan hewan ini terdapat di tumpukan salju yang tertiup angina, dan banyak pula protozoa yang hidup sebagai parasit dalam rongga tubuh, jaringan, dan