Keadaan Pertanian Desa Tangkawang Kecamatan Haur Gading
Warga Desa Tangkawang sebagian besar pekerjaan mereka adalah bertani. Didesa ini ada 5 kelompok tani yang jumlah keseluruhan anggotanya berbeda-beda, namun yang lebih aktif hanya 4 kelompok saja. Areal persawahan yang mereka garap untuk ditanami padi berbagai bentuk tingkatan atau watun. Areal tersebut terbagi atas 2 bagian yaitu watun 1, dan watun 2, oleh karena itu maka waktu penanaman tidak serentak.
Jenis padi yang dibudidayakan di Desa Tangkawang ada vareitas unggul dan lokal yakni Ciherang, Cibogo, IR 64, dan Mikongga.
Cara menanam padi di Desa tangkawang sudah cukup baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang baik mulai dari persiapan lahan, persemaian, sampai panen. Keadaan fisik Desa Tangkawang sebagian besar merupakan daerah rawa atau lebak, sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani untuk berusaha tani yang hasilnya dapat meningkatkan pendapatan.
Jenis padi yang banyak dibudidayan oleeh petani adalan jenis padi Ciherang, karena jenis padi ini masa panenya pendek yaitu berkisar 3-4 Bulan dan buah yang di hasilkan lebih banyak dibamding jenis padi yang lain. Di samping itu harganya sangat mahal ketika dijual dan pemeliharaannya sangat mudah. Hama yang sering menyerang padi adalah tikus dan keong mas. Biasanya tikus dan keong mas ada ketika para petani mulai membuat persemaian. Penyelenggaraan uasaha tani yang di usahakan penduduk Desa Tangkawang meliputi:
a. Pembuatan Tempat Persemaian
Sebagai persiapan awal disiapakan tempat pembuatan persemaian padi, untuk pembuatan tempat persemaian dapat digunakan melalui perhitungan perbandingan luas tanah.
Perbandingan luas lahan persemaian : Total luas lahan 5% Contoh : bila sawah seluas 100 M2 maka luas persemaian kurang lebih 50 M2. Setelah lahan persemaian jadi, dibiarkan kurang lebih 1 minggu baru benih disebarkan.
b. Persiapan Benih
Siapkan benih sesuai dengan benih yang dikehendaki, usahakan benih yang bersertifikat (berlabel). Kebutuhan benih = 15-30 kg/Ha. Alangkah baiknya sebelum benih direndam lebih dulu benih dikeringkan dibawah panas matahari kurang lebih 0,5 jam sampai 1 jam baru kemudian dimasukan benih yang telah dijemur tadikedalam ember yang di isi air.
c. Perendaman
Rendamlah benih selama kurang lebih 1 sampai dengan 2 hari, setelah direndam 1 sampai 2 hari benih ditiriskan lalu dimasukkan kedalam karung atau bahan lain yang lembab.
d. Pemeraman
Setelah itu benih diperam kurang lebih 1 sampai 2 malam sampai muncul tunasnya atau berkecambah, benih yang siap disemai adalah benih yang berkecambah kurang lebih ½ cm.
e. Penebaran Benih
Sebar benih yang berkecambah tadi secara merata kelahan persemaian, dan alangkah baiknya benih yang sudah disemai tadi ditutup dengan penutup agar benih yang disemai tadi tidak terkena lamtahari langsung supaya benih cepat menimbulkan daun dan menutupnya selama 3-5 hari. Setelah 3-5 hari baru penutupnya dibuka dengan hati-hati agar bibit padi tidak rusar.
f. Pengolahan Lahan
Prisip pengolahan tanah adalah pembalikan dan pemecahan bongkahan-bongkahan tanah agar sirkulasi air dan udara dalam tanah itu berjalan dengan baik. Pengolahan tanah tahap pertama adalah pembajakan. Pembajakan di Desa Tangkawang masih dengan cara tradisional yaitu menggunakan cangkul.
Tujuan pembajakan adalah untuk membalik tanah sekaligus untuk mengendalikan atau mencegah tumbuhnya gulma sehingga tanaman pengganggu dan biji-bijian dirumput liar akan terbenam dan terurai, selanjutnya diamkan selama 1 minggu. Di Desa Tangkawang pengolahan tanah atau lahan untuk melakukan penanaman padi, terlebih dahulu penyiangan rumput liar terhadap lahan yang mempunyai gulma sehingga tanah atau lahan tersebut bersih dengan cara gulma di singkirkan atau dirincah dan kami beri saran agar gulma tersebut dirincah saja dan dibiarkan di tempat semula setelah itu diberi tricodarma SP agar gulma tersbut membusuk dan menjadi pupuk organik.
g. Penanaman Bibit
Pada proses penanaman bibit ada beberapa tahapan yaitu :
1. Pengambilan Bibit
Perlu diperhatikan bahwa pengambilan bibit harus ahti-hati supaya tidak banyak akar yang putus dengan menggunakan parang kecil (parang cengkuk) kemudian bibit diangkan dan diletakkan diatas air yang kedalamannya kira-kira 2 cm. sehingga akan dapat dilaksanakan penanaman
Syarat bibit yang baik untuk dipindah kelahan, adalah :
1) Tinggi bibit sekitar 25 cm
2) Memiliki 5-6 helai daun
3) Batang bawah besar dan keras
4) Bebas hama dan penyakit tanaman
5) Jenis seragam
6) Umur bibit yang untuk pindah tanam tergantung vareitasnya.
Bila lahan sudah siap ditanami dan bibit dipersemaian sudah siap maka segera dilakukan penanaman.
2. Menanam Bibit
Jarak tanam yang digunakan petani di Desa Tangkawang antara lain adalah 20 X 20 cm, 20 X 25 cm, sistem penanaman padi di Desa Tangkawang menggunakan system sejajar. Jumlah bibit yang dimasukan kedalam lubang tanam 2-3 bibit, dan ada juga 5 bibit / lubang tanam. Cara tanam di watun 1 dengan cara meng umang atau menugal tanah yang kering menggunakan kayu galam atau sejenisnya, pada saat penanaman juga perlu diperhatikan kedalam penanaman.
Umumnya sebagian petani jarang memperhatikan kedalaman penanaman bibit/tanaman, kedalaman penanaman berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun jadi petani atau dengan rekaan naluri. Bibit yang terlalu dalam ditanam akan berakibat pada berkurangnya jumlah anakan tanaman. Ini terjadi semakin dalam penanaman bibit maka akan semakin kurang suhu tanah sehingga mata tunas yang ada pada bagian bawah bibit tidak akan memperoleh rangsangan untuk membentuk anakan. Kedalam bibit yang baik kurang lebih 5 cm dari permukaan tanah, tapi karena praktiknya yang sulit maka sebagian acuan atau sebagai pedoman bahwa bibit di tanam sekitar 2 buku atau 2 ruas jari tangan orang dewasa.
h. Pemupukan
Pemupukan adalah setiap usaha pemberian pupuk yang tujuannya menambah persediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil tanaman. Pemupukan lahan harus dilihat sesuai dengan unsur hara yang ada didalam tanah. Biasanya semakin tinggi unsur hara yang ada didalam tanah semakin sedikit dosis pupuk yang diberikan, sebaliknya semakin sedikit unsur hara yang ada didalam tanah maka lebih banyak dosis pupuk yang diberikan. Kalau status unsur hara itu banyak tetapi belim tersedia maka cukup dilakukan perbaiakn sifat-sifat tanah seperti pengolahan tanah, pembuatan drainase, pemberian kapur dan lain sebagainya. Selaian itu juga dosis dan jenis pupuk tidak mutlak atau sama semua tempat atau wilayah kerena dosis dan jenis pemupukan berhubungan erat dengan jenis dan tipe tanah, tingkat kesuburan tanah juga iklim dari daerah yang bersangkutan. Biasanya petani di Desa Tangkawang Cuma 1 kali memupuk padi yaitu pada saat tanaman berumur 1 minggu, pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea.
i. Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi antara lian :
1. Penyulaman
Setelah kita melakukan penanaman sebaiknya dilakukan penyulaman. Penyulaman dilakukan hingga 15 hari setelah tanam karena adanya kemungkinan bibit yang ada kurang tumbuh atau mati dan dimakan hama tikus.
2. Penyiangan
Di Desa Tangkawang untuk penyiangan padi tidak menggunalan obat hanya dengan cara disiangi dengan menggunakan parang kecil (parang cengkuk).
j. Pengaturan Air
Lahan di Desa Tnagkawang merupakan sawah tadah hujan maka pengaturan air secara alami, kalau datang air maka sawah akan tenggelam, dan sebaliknya bila kemarau yang panjang maka sawah akan mengalami kekeringan sedangkan cara mengatasinya dengan mengompa dengan pompa air yang ada di desa tersebut.
k. Pengelolaan Hama Penyakit
Pencegahan tentunya lebih baik dari pada pengobatan. Untuk itu perlu pengamatan secara cermat dan teratur paling tidak pengamatan dilakukan 2 kali sehari atau setidaknya seminggu sekali. Tindakan pencegahan hama penyakit padi adalah sebagai berikut :
1. Pengaturan rotasi tanam dan rotasi varietas
2. Pengolahan tanah yang baik
3. Pengaturan jarak tanam
4. Penyiangan secara teratur
5. Pengelulaan air yang baik
6. Perbaikan sanitasi lingkungan, misalnya menjaga kebersihan pematang sawah
7. Pemberian nutrisi, pupuk secara lengkap, cukup dan berimbang.
a. Hama-hama padi
Hama yang sering menyerang tanaman padi di antaranya adalah sebagai berikut :
1) Hama putih palsu (Nympula SP.)
Menyerang pada sejak awal pembibitan
Gejala :
Ditemukan titik-titik yang panjang sejajar tulang daun dan berwarna putih serta di temukan ulat yang menggulung daun
Pencegahan :
Pengaturan air yang baik seperti yang sudah di jelaskan.
2) Hama pengerek batang padi
Menyerang dengan cara menggerek batangnya.
gejala serangan :
batang padi mudah dicabutdan berwarna kuning kecoklatan
Gejala serangan :
Mulai kelihatan hampa atau kosong dan mudah dicabut, karena bagian bawah batang digerek.
3) Wereng
Menyerang dengan menghisap cairan batang padi, selain itu juga wereng dapat menyebarkan virus.
Pencegahan :
a. Rotasi varietas
b. Rotasi tanaman
c. Pestisida tetapi harus dengan cara hati-hati dan bijaksana sebab damapak penggunaan pestisida kimia, menybabkan :
- Wereng menjadi resestan
- Terjadi perubahan genetic pada wereng
4) Walang sangit
Menyerang buah padi yang baru masak susu biasanya terdapat bekas isapan dan bulir berbintik-bintik hitam.
5) Tikus
Tikus menyerang mulai padi di semai sampai padi panen
.pencegahan :
a. Penyebaran musuh alami
- Burung hantu
- Ular
- Kucing
- Anjing
b. Pembersihan pematang sawah / sanitasi
c. Perburun tikus setelah panen
6) Burung
Burung menyerang padi pada saat padi mulai menguning atau hampir masak.
Pencegahannya dengan memasang orang-orangan sawah ditengah-tengah hamparan padi atau disekeliling sawah
b. Penyakit-penyaki padi
1) Penyakit Blast (Jamur Pyriculria Oryzae)
2) Penyakit jamur fusarium
3) Penyakit bakteri Xanthomonas Camprestris (seperti kresek atau hawar daun)
Pencegahan :
Dengan memberikan Nutrisi lengkap, cukup, berimbang.
4) Penyakit Tungro
Perantara / vektor Wereng hijau
5) Penyakit kerdil
Perantar / vektor Wereng coklat
Pencegahan penyakit tungro dan penyakit kerdil :
- Rotasi tanaman dan varietas serta sistem tanam serentak
- Pemberian nutrisi