Ciri - Ciri, Klasifikasi, Manfaat, Syarat Tumbuh dan Morfologi Tanaman Selada [Lengkap]
Ciri - Ciri, Klasifikasi, Manfaat, Syarat Tumbuh dan Morfologi Tanaman Selada - Tanaman selada (Lactuca sativa L) diduga berasal dari Asia Barat. Berawal dari kawasan Asia barat dan Amerika, tanaman ini kemudian meluas ke berbagai Negara. Daerah penyebarannya tanaman selada ini diantaranya adalah Karibia, Malaysia, Afrika Timur, Tengah dan barat.
Sebagian besar selada dimakan dalam keadaan mentah. Selada merupakan sayuran yang populer karena memiliki warna, tekstur, serta aroma yang menyegarkan tampilan makanan.
Artikel terkait "Tanaman Selada":
Tanaman ini merupakan tanaman setahun yang dapat di budidayakan di daerah lembab, dingin, dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada dataran tinggi yang beriklim lembab produktivitas selada cukup baik. Di daerah pegunungan tanaman selada dapat membentuk bulatan krop yang besar sedangkan pada daerah dataran rendah, daun selada berbentuk krop kecil dan berbunga (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Baca: Ciri - Ciri Pohon Beringin Serta Morfologinya
Artikel terkait "Tanaman Selada":
Tanaman ini merupakan tanaman setahun yang dapat di budidayakan di daerah lembab, dingin, dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada dataran tinggi yang beriklim lembab produktivitas selada cukup baik. Di daerah pegunungan tanaman selada dapat membentuk bulatan krop yang besar sedangkan pada daerah dataran rendah, daun selada berbentuk krop kecil dan berbunga (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Baca: Ciri - Ciri Pohon Beringin Serta Morfologinya
Menurut Cahyono, (2014) selada yang dibudidayakan dan dikembangkan saat ini memiliki banyak varietas diantaranya yaitu :
a. Selada kepala atau selada telur (Head lettuce)
Selada yang memiliki ciri-ciri membentuk krop yaitu daun-daun saling merapat membentuk bulatan menyerupai kepala.
b. Selada rapuh (Cos lettuce dan Romaine lettuce)
Selada yang memiliki ciri-ciri membentuk krop seperti tipe selada kepala. Tetapi krop pada tipe selada rapuh berbentuk lonjong dengan pertumbuhan meninggi, daunnya lebih tegak, dan kropnya berukuran besar dan kurang padat.
c. Selada daun (cutting lettuce atau leaf lettuce)
Selada yang memiliki ciri-ciri daun selada lepas, berombak dan tidak membentuk krop, daunnya halus dan renyah. Biasanya tipe selada ini lebih enak dikonsumsi dalam keadaan mentah.
d. Selada batang (Asparagus lettuce atau stem lettuce)
Selada yang memiliki ciri-ciri tidak membentuk krop, daun berukuran besar, bulat panjang, tangkai daun lebar dan berwarna hijau tua serta memiliki tulang daun menyirip.
Klasifikasi Tanaman Selada
Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman selada adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Lactuca
Spisies : Lactuca Sativa L.
Manfaat Tanaman Selada
Selada memiliki banyak manfaat antara lain dapat memperbaiki organ dalam, mencegah panas dalam, melancarkan metabolisme, membantu menjaga kesehatan rambut, mencegah kulit menjadi kering, dan dapat mengobati insomia.
Kandungan gizi yang terdapat pada selada adalah serat, provitamin A (karotenoid), kalium dan kalsium (Supriati dan Herliana, 2014).
Sebagian besar selada dikonsumsi mentah dan merupakan komponen utama dalam pembuatan salad, karena mempunyai kandungan air tinggi tetapi karbohidrat dan protein rendah (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Syarat Tumbuh Tanaman Selada
Suhu ideal untuk produksi selada berkualitas tinggi adalah 15-25 °C. Suhu yang lebih tinggi dari 30°C dapat menghambat pertumbuhan, merangsang tumbuhnya tangkai bunga (bolting), dan dapat menyebabkan rasa pahit. Sedangkan untuk tipe selada kepala suhu yang tinggi dapat menyebabkan bentuk kepala longgar.
Selada tipe daun longgar umumnya beradaptasi lebih baik terhadap kisaran suhu yang lebih tinggi ketimbang tipe bentuk kepala (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Selada dapat tumbuh di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi (pegunungan). Pada daerah pegunungan, daun dapat membentuk krop yang besar sedangkan didataran rendah daun dapat membentuk krop yang kecil, tetapi cepat berbunga. Syarat penting agar selada dapat tumbuh dengan baik yaitu memiliki derajat keasaman tanah pH 5-6.5 ( Sunarjono, 2014).
Selada dapat tumbuh pada jenis tanah lempung berdebu, berpasir dan tanah yang masih mengandung humus. Meskipun demikian, selada masih toleran terhadap tanah-tanah yang miskin hara dan ber-pH netral. Jika tanah asam, daun selada akan menjadi berwarna kuning. Karena itu, sebaiknya dilakukan pengapuran terlebih dahulu sebelum penanaman (Nazaruddin, 2000).
Morfologi Tanaman Selada
Selada memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar serabut menempel pada batang dan tumbuh menyebar ke semua arah pada kedalaman 20-50 cm atau lebih. Daun selada memiliki bentuk, ukuran dan warna yang beragam tergantung varietasnya. Tinggi tanaman selada daun berkisar antara 30-40 cm dan tinggi tanaman selada kepala berkisar antara 20-30 cm (Saparinto, 2013).
Umur panen selada berbeda-beda menurut kultivar dan musim, umurnya berkisar 30-85 hari setelah pindah tanam. Bobot tanaman sangat beragam, mulai dari 100 g sampai 400 g. Panen yang terlalu dini memberikan hasil panen yang rendah dan panen yang terlambat dapat menurunkan kualitas. Secara umum selada yang berkualitas bagus memiliki rasa yang tidak pahit, aromanya menyegarkan, renyah, tampilan fisik menarik serta kandungan seratnya rendah (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Akar Tanaman Selada
Tanaman selada memiliki system perakaran tunggang dan serabut. Akar serabut menempel pada batang, tumbuh menyebar, ke semua arah pada kedalaman 20-30 cm atau lebih. Sebagian besar hara yang dibutuhkan tanaman oleh akar serabut. Sedangkan akar tunggalnya tumbuh lurus ke pusat bumi.
Daun Tanaman Selada
Daun selada memiliki bentuk, ukuran warna yang beragam, tergantung varietasnya. Daun krop berbentuk bulat dengan ukuran daun yang lebar, bewarna hijau terang dan hijau agak gelap. Daun selada memiliki tangkai daun yang lebar dengan tulang daun yang menyirip. Tangkai daun bersifat kuat dan halus. Daun bersifat lunak dan renyah apabila dimakan, serta memiliki rasa yang cukup manis. Daun selada umumnya memiliki panjang 20-25 dan lebar 15 cm.
Batang Tanaman Selada
Tanaman selada memiliki batang sejati. Batang selada skrop sangat pendek dibanding dengan selada daun dan selada batang. Batangnya hampir tidak terlihat dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Diameter batang selada krop juga lebih kecil yaitu berkisar antara 2-3 cm dibanding dengan selada batang yang diameternya 5,6-7 cm dan selada daun yang diameternya 2-3 cm.
Bunga selada Tanaman Selada
Bunga Selada berbentuk dompolon (inflorescence). Tangkai bunga bercabang banyak dan setiap cabang akan berbentuk anak cabang. Pada dasar bunga terdapat daun-daun kecil, namun semakin ke atas daun tersebut tidak muncul. Bunganya berwarna kuning. Setiap krop mengandung sekitar 10-25 floret atau anak bunga yang mekarnya serentak [4]. Biji selada berbentuk lonjong pipih, berbulu, agak keras, bewarna coklat, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang 4 mm dan lebar 1 mm. Biji selada merupakan biji tetutup dan berkeping dua, dan dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman.
Iklim Selada dapat tumbuh didataran tinggi maupun rendah. Namun hampir semua tanaman selada lebih baik diusahakan di dataran tinggi, suhu optimum bagi pertumbuhan adalah 15-20cc [2]. Derajat keasaman (PH) untuk pertumbuhan tanaman selada adalah berkisar 6,5 sampai 7,5.
Selada yang tergolong spesies lactuca sativa memiliki banyak varietas, yang telah dikembangkan dan dibudidayakan oleh masyarakat. Di antaranya ada varietas yang berkrop, yaitu yang membentuk kumpulan daun-daun yang saling merapat membentuk bulatan menyerupai kepala, dan ada varietas yang helaian daunnya lepas tidak merapat membentuk bulatan. Masing-masing varietas memiliki ciri-ciri yang khusus.