Sejarah Perkembangan Linux di Indonesia
Linux/Unix-like merupakan sistem operasi yang begitu terkenal karena menggunakan konsep GPL (General Public License) atau gratis. Karena begitu banyak varian dan sumber awalnya adalah UNIX sedangkan istilah yang terkenal kemudian adalah LINUX maka untuk menuliskan seluruh sistem operasi sejenis tersebut digunakan istilah LINUX/Unix-like.
Berawal dari sistem operasi UNIX yang dikembangkan oleh AT&T di akhir tahun 1960an dan dirilis awal tahun 1970. Ditulis ulang di tahun 1972 dengan menggunakan bahasa C. Kemudian pada tahun 1983 GNU Project meluncurkan sistem operasi yang gratis dan di tahun 1986 didirikan FSF (Free Software Foudation) untuk mempromosikan konsep software gratis dan di tahun 1989 GNU GPL diluncurkan.
Tahun 1991 Linus Travolds menulis Linux kernel yang free/bebas artinya dapat diubah,dikopi,ditambah oleh siapapun demi pengembangan software gratis. Proyek ini menjadi terkenal karena dia melibatkan banyak sekali sukarelawan dan melahirkan Kernel Linux versi 1.0 yang menjadi inti
dari semua sistem linux di tahun 1994 dan dipublikasikan melalui GNU GPL.
Linux pada awalnya merupakan sistem operasi yang berbasis teks. Di tahun 1996 dimulai proyek untuk membuat versi tampilan desktop yaitu KDE dan GNOME yang berbasis GUI. X kemudian menjadi istilah standar dalam linux yang menggambarkan sistem window.
Diera 1990an dimana internet mulai marak, perusahaan-perusahaan web banyak menggunakan sofware gratis untuk web server. Apache HTTP Server merupakan pilihan yang paling banyak digunakan. Browser juga menggunakan prinsip ini dan yang kemudian terkenal adalah Mozilla Firefox dan Thunderbird. Sun Microsystems merilis program aplikasi OpenOffice yang mirip dengan Microsoft Office.
Pada perkembangannya beberapa perusahaan yang mengembangkan varian linux merilis versi yang tidak gratis atau versi perusahaan dengan berbagai modifikasi dan tambahan aplikasi serta bantuan online. Contohnya adalah RedHat 9.0 merupakan versi terakhir yang gratis. RedHat 10 harus didapatkan dengan membayar akan tetapi mereka mengembangkan proyek lain untuk terus melanjutkan versi gratisnya dengan nama Fedora.
Selain karena menganut prinsip GPL, linux menjadi terkenal karena kemampuannya untuk menjadi sistem operasi dekstop dan server dengan satu sistem operasi yang sama (Windows dibedakan versi dekstop dan server). Kehandalan server linux bagi sebagian orang adalah tidak tersaingi karena beberapa alasan utama yaitu : keamanan yang sangat ketat dan hingga kini belum ada virus yang bekerja di linux (kalaupun ada sangat sedikit). Ini disebabkan karena pengembangan linux melibatkan programmer-programmer handal yang tersebar diseluruh dunia sehingga bila terdapat celah keamanan atau virus maka ‘seluruh dunia’ akan bekerja untuk mencari solusinya.
Linux di Indonesia sendiri mendapat perhatian dari pemerintah dengan program IGOS (Indonesia Goes Open Source) dan melalui Kementrian Negara Riset dan Teknologi dirilislah Linux IGOS Nusantara yang berbasis pada Linux Fedora.