Perilaku Komunikasi Petani dalam Pencarian Informasi Pertanian Organik [Studi Kasus]
Nama Penulis : Fuady F, Lubis DP, Lumintang RWE
Ringkasan Pustaka
Penelitian ini mengungkapkan bahwa perilaku komunikasi pada dasarnya berorientasi pada tujuan dalam arti perilaku seseorang pada umumnya dimotivasi dengan keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu. Motivasi petani didalam memperoleh informasi tentang budidaya pertanian yang berkelanjutan, pada dasarnya adalah untuk memperoleh pendapatan yang lebih layak, serta untuk menghindari dari adanya degradasi lahan pertanian akibat dari pemanfaatan input sintesis yang berlebihan.
Informasi-informasi yang diperoleh petani tentunya tidaklah langsung diaplikasikan di lapangan. Pada umumnya petani melakukan pertimbangan dan perbandingan dengan pengalaman usaha tani yang selama ini dilakukan. Adapun perilaku komunikasi yang dimaksudkan dalam penelitian tersebut adalah aktivitas yang bertujuan untuk mencari dan memperoleh informasi dari berbagai sumber dalam pemenuhan kebutuhan informasi pertanian organik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku komunikasi petani dalam pencarian informasi pertanian organik dan menganalisis hubungan antara perilaku komunikasi petani dengan praktek budidaya pertanian bawang organik. Dimana hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa akses petani terhadap pertanian organik melalui media massa sebagai salah satu sumber informasi relatif rendah bahkan diantaranya tidak pernah mendapakan informasi pertanian organik dari media massa. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya informasi pertanian organik yang di muat di media massa, petani kurang memiliki waktu yang cukup untuk mengakses media massa, dan rendahnya minat petani untuk mengakses media massa. Penelitian ini juga menyajikan data hasil penelitian bahwa pemanfaatan media massa oleh petani sebagian besar adalah surat kabar dan tabloit.
Hasil penelitian lainnya adalah upaya mendapatkan berbagai informasi pertanian seputar usaha tani, petani biasanya melakukan interaksi interpersonal dengan berbagai pihak dimana data menunjukkan bahwa umumnya petani memiliki interaksi interpersonal yang rendah dan sedang. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan nyata antara perilaku komunikasi petani dengan praktek usaha tani pertanian organik petani. Hal tersebut didukung oleh perolehan salah satu data yang menyatakan bahwa hubungan antara peubah keterdedahan media massa dan interaksi interpersonal petani dengan adopsi pupuk organik memiliki hubungan yang nyata. Semakin tinggi akses media dan interaksi interpersonal yang dilakukan petani memiliki korelasi terhadap tingginya adopsi pupuk.
Akan tetapi, komunikasi yang terjadi antar kelompok tani tidak menyebabkan adanya perubahan perilaku petani di dalam budidaya tanaman bawang merah organik. Komunikasi yang terjadi pada petani cenderung menguatkan status quo dan mempertahankan cara-cara yang telah lama bertahan di masyarakat.
Analisis Pustaka
Penelitian ini mampu menambah pengetahuan penulis mengenai perilaku komunikasi petani dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Tidak terlalu berbeda dengan hasil-hasil penelitian yang telah penulis ringkas mengenai perilaku komunikasi petani. Namun, penelitian ini lebih cenderung mengamati pentingnya komunikasi interpersonal dalam memperoleh informasi pertanian petani. Hal tersebut dapat terlihat dari saran yang disajikan dalam penelitian tersebut.