Peranan Media Massa dalam Penyebaran Informasi Pertanian di Kalangan Petani Sayuran di Lampung
Media massa merupakan sebuah media dimana menghadirkan realitas sosial yang penting bagi manusia. Realita tersebut mungkin berupa perilaku, mode, bahkan sikap pada ideologi tertentu. Respon yang akan timbul tersebut tergantung pada kesiapan yang bersangkutan ketika menerima informasi dari televisi. Pendidikan dapat berperan sebagai filter untuk mencegah timbulnya efek negatif dari sebuah media massa. Selain itu, kualitas informasi yang dihadirkan juga dapat dipakai sebagai tolok ukur untuk memantau sampai sejauh mana informasi tersebut menimbulkan dampak positif pada kehidupan manusia, baik pada aspek moral maupun pada aspek lain.
Sebagai suatu media massa audiovisual moderen, televisi memiliki daya tarik luar biasa. Televisi mampu mengantarkan pesan-pesan kepada pemirsa di rumah atau di tempat lain secara langsung. Berbagai suguhan informasi atau hiburan itu membuka mata pemirsa. Lokasi penelitian di Provinsi Lampung dengan mengambil dua desa sebagai sampel penelitian, yaitu Desa Sumber Agung dan Desa Tanjung Raya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan kepemilikan media massa, perbedaan aktivitas menonton televisi, perbedaan acara televisi yang diminati, perbedaan peranan televisi dalam penyebaran informasi pertanian, dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan peranan televisi dalam penyebaran informasi pertanian oleh petani hortikultura di dua desa tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan media massa di kedua desa tersebut berbeda dikarenakan faktor kedekatan dengan sumber informasi, yaitu pasar. Diketahui bahwa Desa Sumber Agung lebih memiliki akses untuk memiliki media massa karena letaknya yang tidak jauh dari pasar. Aktivitas mengikuti acara televisi juga lebih banyak dilaksanakan oleh petani di Kelurahan Sumber Agung karena berdekatan dengan pusat informasi. Peranan televisi dalam penyebaran informasi pertanian di Desa Tanjung Raya tergolong rendah karena petani di daerah tersebut kurang tertarik untuk menyaksikan acara informasi pertanian dengan alasan tidak sesuai dengan waktu istirahat mereka. Penelitian ini mengungkapkan bahwa tidak adanya hubungan antara kepemilikan media komunikasi dengan peranan televisi karena acara yang ditonton oleh petani bukanlah acara informasi pertanian. Selain itu, penelitian ini juga menyatakan bahwa tidak adanya hubungan antara aktivitas petani menonton televisi dengan persepsi petani tentang peranan televisi sebagai sumber informasi. Hal ini terjadi karena petani lebih banyak menonton hiburan ketika melepas lelah. Akan tetapi, terdapat hubungan antara jenis siaran yang diminati petani dengan persepsi petani tentang peranan media massa sebagai sumber informasi. Semakin besar minat petani untuk menyaksikan acara informasi pertanian maka akan semakin besar pula persepsi responden tentang peranan televisi dalam penyebaran informasi pertanian.
Dalam penelitian ini juga menyebutkan bahwa orang cenderung menerima dan mencari informasi dengan cara yang berbeda. Raymond (dalam Depari, 1991) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut ialah pendidikan atau intelegensia seseorang. Orang yang terdidik dan intelegensianya baik, cenderung lebih menyukai media cetak. Orang tersebut memiliki lebih banyak informasi. Karena itu ia tidak mudah dipengaruhi atau mengubah sikapnya. Untuk meyakinkan orang yang itu, perlu argumentasi atau alasan yang kuat dan logis.
Analisis Pustaka
Penelitian tersebut mampu menambah pengetahuan penulis terkait hubungan media massa dengan penyebaran informasi pertanian di kalangan petani dimana jangkauan media massa belum terlalu luas dalam menjangkau petani untuk memanfaatkannya. Hal tersebut berkaitan dengan lokasi tempat tinggal petani yang jauh dari kota sebagai pusat informasi. Hasil penelitian yang disajikan sudah terbilang lengkap, akan tetapi dalam penulisan akhir tidak dijelaskan secara rinci definisi-definisi yang jelas untuk memudahkan pembaca dalam menganalisis maksud dari penulisan tersebut dan kurang didukung teori yang sesuai.