Hubungan Perilaku Komunikasi dengan Pemahaman Petani terhadap Fungsi Radio Komunitas
Nama Penulis : Anies Wahyu Nurmayanti
Ringkasan Pustaka
Seiring perkembangan informasi dan komunikasi massa yang semakin maju pesat, fungsi media massa tidak hanya sebagai media hiburan semata, akan tetapi mampu memberdayakan masyarakat sebagai upaya pengembangan masyarakat. Sejak era reformasi di Indonesia, muncul keinginan, kebutuhan dan keberanian masyarakat untuk mengekspresikan eksistensi dirinya melalui radio komunitas yang menjadi ruang publik warga. Radio komunitas juga dapat menjadi wadah pemberdayaan masyarakat pedesaan untuk bersama-sama berpartisipasi meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota komunitas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan perilaku komunikasi dengan pemahaman petani terhadap fungsi radio komunitas, yaitu sebagai komunikasi internal, sarana pendidikan umum dan agama, serta ruang publik. Penelitian ini didesain sebagai penelitian survai dengan tipe explanatory research. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2011 di Desa Kaliagung. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel acak sederhana. Kemudian dibuatlah daftar nama seluruh anggota kelompok tani pendengar radio komunitas yang terpilih itu. Dari kerangka sampling tersebut, sampel yang akan dipilih dilakukan dengan menggunakan pola pengundian. Pemilihan petani dalam penelitian menggunakan Rumus Slovin sebanyak 40 petani.
Keterlibatan petani yang paling banyak diikuti adalah membantu operasional radio komunitas berupa membayar iuran (65 %), sedangkan keterlibatan petani paling sedikit adalah mengisi program acara radio komunitas (12,5 %). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 35 persen petani terlibat rapat dalam pembentukan Radio Komunitas Petani Trisna Alami dan mengirimkan sms untuk meminta 149u dan mengirim salam ke petani pendengar radio komunitas. Keterlibatan petani dalam menyumbang ide nama radio dan memberi usul waktu siaran masing-masing sebanyak 17,5 persen petani.
Peneliti mendefinisikan perilaku komunikasi sebagai tindakan atau tingkah laku pendengar dalam mendengarkan radio siaran. Peubah ini dapat diukur dengan lima indikator, yaitu tingkat keterdedahan dengan saluran komunikasi interpersonal (Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keterdedahan saluran komunikasi interpersonal yang tergolong rendah sebesar 45 persen petani dan yang tergolong tinggi 55 persen), kekosmopolitan (Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 40 persen petani tergolong lokalit dan 60 persen tergolong kosmopolit), frekuensi bertemu dengan penyuluh (Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 47,5 persen petani tidak pernah bertemu dengan penyuluh dan 52,5 persen pernah bertemu dengan penyuluh), keterdedahan media massa lain (Hasil penelitian ini menunjukkan frekuensi menonton televisi tergolong pernah sebanyak 97,5 persen petani dengan lama rata-rata menonton televisi selama kurang dari satu jam sebanyak 60 persen. Frekuensi mendengarkan radio lain tergolong pernah sebanyak 62,5 persen petani dengan lama rata-rata kurang dari 0,5 jam sebanyak 67,5 persen. Sebanyak 40 persen petani pernah membaca koran dengan lama rata-rata membaca selama kurang dari 0,5 jam sebanyak 72,5 persen, sedangkan frekuensi mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami tergolong tinggi sebanyak 60 persen petani dengan lama mendengarkan kurang dari 2,25 jam sebanyak 62,5 persen), serta keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami (Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar frekuensi petani dalam mendengarkan radio komunitas tergolong tinggi (60 %) dan lama rata-rata mendengarkan radio komunitas selama kurang dari 2,25 jam sebesar 62,5 persen petani.
Analisis Pustaka
Pengelola Radio Komunitas Petani Trisna Alami perlu menyusun kembali program-program yang menarik dan disesuaikan dengan keinginan masyarakat, sehingga kebutuhan informasi dapat terpenuhi. Perlu adanya peninjauan ulang fungsi radio komunitas yang telah dirumuskan. Dan perlu penelitian berikutnya untuk menguatkan hasil yang telah diperoleh oleh penelitian ini. Untuk pembahasan yang disajikan dalam penelitian tersebut sudah mampu menambah pengetahuan terkait media komunitas juga memiliki andil dalam penyebarluasan informasi pertanian.