Pengertian Hidrosfer dalam Ilmu Geografi

Pengertian Hidrosfer dalam Ilmu Geografi

Hidrosfer adalah unsur yang sangat penting dalam geosfer, karena fenomenafenomena yang terjadi pada unsur-unsur geosfer yang lain (litosfer, atmosfer, biosfer, maupun antroposfer) sangat dipengaruhi oleh kondisi hidrosfer. 

Hidrosfer terdiri dari laut, danau, rawa, sungai, air tanah, salju dan es, dan lain-lain. Dari seluruh air yang ada di bumi, sebagian besar berupa air laut, yaitu meliputi 97,22%, sedangkan sisanya sebanyak 2,78% merupakan air tawar.

Pengertian Hidrosfer dalam Ilmu Geografi

Diketahui bahwa sebagian besar air di bumi terdapat disamudera, yaitu meliputi 97,22%, sedangkan air tawar sebanyak 2,78 %. Selanjutnya, dari air yang ada di samudera, sebagian besar di antaranya terdapat Samudera pasifik, yaitu meliputi 50%, sedangkan sisanya tersebar di samudera Atlantik sebanyak 26%, Hindia 20%, dan Artik 4%.  

Air tawar di bumi yang jumlahnya 2,78%, sebagian besar terdapat dipermukaan bumi, yaitu sebanyak 77,78% dan sisanya (22,12%) merupakan air tanah. Dari sebanyak 77,78% air tawar yang ada di permukaan bumi, sebagian besar berujut es dan salju (99,35%), dan sisanya terdiri dari air tawar sebagian besar terdapat di danau, dan sisanya merupakan uap air yang ada di atmosfer dan aliran sungai. 

Gambaran jumlah air yang ada di permukaan bumi dapat dilihat pada tabel berikut. 
- Di lautan/samudra 329.000.000 cubic milies 
- Di danau dan sungai 55.000 cubic milies 
- Didalam tanah 20.780.000 cubic milies 
- Salju dan es 3.250.000 cubic milies 
- Di atmosfer 3.600 cubic milies 
   
Keberadaan air di atas tidak selalu tetap, namun volumenya secara keseluruhan di bumi tidak berubah. Air di suatu tempat akan berkurang karena adanya penguapan sepanjang tahun dan akan betambah jika terjadi hujan atau salju yang jatuh kepermukaan bumi. Kondisi temperatur dan tekanan uadara di atmosfer yang berubah-ubah, menyebabkan bentuk air di permukaan bumipun bisa berubah, bisa berupa benda padat (es dan salju), berupa cairan (air), dan berupa gas (uap air). 

Volume air di bumi tidak berubah dimungkinkan akibat adanya siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi dan transpirasi. Dalam hal ini, matahari menjadi motor terjadinya siklus hidrologi di bumi. Siklus hidrologi terjadi melalui serangkaian proses yang kondensasi, run off, dan infiltrasi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel