Fungsi Hidrosfer (Hidrologi) Bagi Daerah Aliran Sungai
Daerah aliran sungai (DAS)
DAS merupakan suatu wilayah tertentu yang mempunyai sifat dan bentuk sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungai yang melaluinya. Sungai dan anak-anak sungai ini berfungsi untuk menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan serta sumber air lainnya.
Definisi lain menyebutkan bahwa DAS adalah suatu wilayah yang dikelilingi oleh punggungpunggung bukit yang berfungsi sebagai wilayah tangkapan air, sedimen, dan unsur hara yang kemudian mengalir keluar melalui satu titik (Dunne dan Leopold 1978). Secara umum, DAS dikelompokkan berdasarkan luas wilayah dan posisinya dalam suatu bentang lahan.
Berkaitan dengan kejadian hujan, fungsi hidrosfer (hidrologi) DAS mencakup tiga hal (van Noordwijk et al., 2004), yaitu:
1. Mempertahankan kuantitas air, dalam bentuk:
a. Mengalirkan air. DAS dikatakan memiliki fungsi hidrologi yang baik apabila mampu mengalirkan air secara horizontal berupa aliran permukaan tanah, aliran bawah permukaan, dan aliran dasar; maupun secara vertikal berupa aliran batang, infiltrasi, dan perkolasi.
DAS mampu mengalirkan air dalam bentuk aliran bawah permukaan dan aliran dasar apabila terjadi peresapan air ke dalam tanah dalam bentuk inflitrasi. Infiltrasi dapat terjadi pada tanah-tanah berpori yang terbentuk karena adanya perakaran tumbuhan, humus, dan fauna tanah, misalnya cacing tanah.
Pada tanah-tanah yang padat, proporsi aliran permukaan akan lebih besar, sedangkan aliran bawah permukaan dan aliran dasar menjadi sedikit. Aliran batang memiliki peran dalam menahan laju aliran permukaan tanah, karena air yang mengalir melalui batang secara perlahan akan meresap ke dalam tanah. Aliran batang hanya terjadi pada tanah-tanah yang tertutup oleh tumbuhan, khususnya pohon.
b. Menyangga kejadian puncak hujan. DAS dikatakan memiliki fungsi hidrologi yang baik apabila memiliki kemampuan dalam menyangga kejadian hujan yang sangat lebat sehingga tidak menyebabkan banjir atau intensitas dan frekuansi kejadian banjir dapat berkurang.
DAS mampu berperan sebagai penyangga kejadian puncak hujan apabila memiliki kemampuan dalam menahan laju aliran permukaan. Tekstur tanah yang gembur dengan kandungan bahan organik tinggi yang berasal dari seresah yang lapuk dan tutupan tumbuhan yang rapat merupakan kondisi yang mampu menahan aliran permukaan.
c. Melepas air secara bertahap. DAS memiliki fungsi hidrologi yang baik apabila mampu melepaskan air secara bertahap dari air tanah, terutama pada musim kemarau, sehingga terhindar dari kekurangan air. Air tanah dapat tersedia dan dilepaskan secara perlahan pada musim kemarau apabila terjadi inflitrasi dan perkolasi air dalam jumlah yang cukup pada musim hujan.
2. Mempertahankan kualitas air.
DAS memiliki fungsi hidrologi yang baik apabila mampu menyediakan air dengan kualitas yang baik sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Kualitas air mengacu pada bahan pencemar yang ada di dalam air yang menyebabkan air tidak layak untuk dikonsumsi, misalnya pencemaran oleh bahan-bahan kimia seperti pupuk, pestisida, dan limbah industri maupun pencemaran oleh tanah-tanah yang terlarut sehingga menyebabkan air menjadi keruh.
3. Mempertahankan kestabilan tanah.
DAS memiliki fungsi hidrologi yang baik apabila memiliki kemampuan dalam mempertahankan kestabilan tanah dari kejadian erosi, longsor, dan abrasi.
Berbagai pihak memiliki kepentingan yang berbeda dalam kaitannya dengan fungsi hidrologi DAS, meskipun secara umum semua manusia menginginkan fungsi hidrologi DAS dapat berjalan dengan baik.