Inilah 5 Aspek Finansial Bisnis yang Perlu diketahui

Ada banyak alasan untuk memahami dan mengevaluasi aspek keuangan bisnis. Untuk pemilik dan eksekutif, memahami aspek keuangan sangat penting untuk membuat keputusan yang baik di masa depan. Calon investor juga dapat memperhatikan aspek keuangan perusahaan sebagai sarana untuk mendapatkan pengetahuan untuk membantu memprediksi kinerja masa depan.

Modal Awal

Untuk bisnis baru yang masih dalam proses membangun diri dan memulai operasi, salah satu aspek terpenting adalah modal awal. Ini mengacu pada uang yang telah diperoleh kepemilikan untuk membangun bisnis. Modal awal dapat berasal dari investor, pinjaman atau dipasok oleh pemiliknya sendiri. Dalam kasus apa pun, modal awal harus cukup untuk membeli semua kebutuhan untuk mulai beroperasi dan mempertahankan bisnis sampai dapat mulai menghasilkan uang.

Aspek Finansial Bisnis yang Perlu diketahui

Penghasilan dan Beban

Penghasilan dan pengeluaran bisnis mengacu pada pendapatan dan pembayaran. Aspek keuangan ini dapat diukur dari data masa lalu atau diprediksi untuk masa depan menggunakan berbagai metode akuntansi. Penghasilan yang melebihi pembayaran dalam periode tertentu disebut laba.

Aktiva

Aset bisnis mencakup item bernilai apa pun: inventaris atau barang dagangan, real estat, cadangan tunai, dan properti lainnya, seperti mobil perusahaan dan peralatan kantor. Karena mereka dapat dijual atau digunakan sebagai jaminan pinjaman, aset penting untuk setiap bisnis. Namun, bisnis dengan aset besar mungkin tidak berinvestasi dengan sehat di masa depan, mengindikasikan potensi masalah pertumbuhan.

Hutang

Hutang perusahaan adalah bagian yang sangat penting dari situasi keuangannya. Pinjaman yang diambil untuk prosedur awal, untuk berinvestasi dalam perbaikan atau membeli persediaan sangat penting, tetapi perlu dilunasi dalam waktu yang wajar sebelum biaya bunga tidak terkendali.

Arus kas

Arus kas adalah aspek keuangan penting lainnya yang sulit diukur dan dipahami. Ini mengacu pada waktu dan tingkat bisnis membuat dan menghabiskan uang. Misalnya, dividen saham dan pembayaran lain hanya dapat dilakukan setahun sekali, tetapi bisnis harus memiliki cukup uang tunai untuk melakukan pembayaran ini. Penghasilan perlu didistribusikan dari waktu ke waktu untuk memasok arus kas yang stabil untuk memenuhi biaya penggajian dan kewajiban keuangan lainnya, seperti bunga dan pembayaran hutang. Bisnis dengan pendapatan kuat tetapi arus kasnya buruk mungkin mengalami kesulitan yang tidak terduga dalam memenuhi kewajiban finansialnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel