Inilah Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Enzimatik
Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Enzimatik
1. Konsentrasi Enzim dan Substrat
Konsentrasi enzim dan substrat sangat berpengaruh terhadap laju reaksi enzim, karena makin besar konsentrasi enzim makin tinggi pula kecepatan reaksi, dengan kata lain konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Sedangkan peningkatan konsentransi substrat dapat meningkatkan kecepatan reaksi bila jumlah enzim tetap. Namun pada saat sisi aktif semua enzim berikatan dengan substrat, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim selanjutnya. (E-dukasi. 2010)
2. pH
Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim, sehingga menghalangi sisi aktif bergabung dengan substratnya. Setiap enzim dapat bekerja baik pada pH optimum, masing-masing enzim memiliki pH optimum yang berbeda. Sebagai contoh : enzim amilase bekerja baik pada pH 7,5 (agak basa), sedangkan pepsin bekerja baik pada pH 2 (asam kuat/sangat asam). (E-dukasi. 2010)
Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungannya. Enzim dapat berbentuk ion positif, ion negatif, atau ion bermuatan ganda. Dengan demikian perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat. Disamping pengaruh terhadap struktur ion pada enzim, pH rendah, atau pH tinggi dapat pula menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan menurunnya aktifitas enzim. Terdapat suatu nilai pH tertentu atau daerah pH yang dapat menyebabkan kecepatan reaksi paling tinggi. pH tersebut dinamakan pH optimum. (Aurel. 2010)
3. Suhu
Suhu merupakan salah satu yang mempengaruhi laju reaksi enzim, karena apabila suhu dalam keadaan optimum (300C) maka reaksi enzim akan semakin efektif,dan apabila suhu kurang dari 300C maka reaksi enzim akan semakin lama, serta apabila suhu lebih dari 400C maka enzim akan mengalami denaturasi.
4. Produk Reaksi Senyawa Penghambat
Laju reaksi enzim juga dipengaruhi oleh reaksi senyawa penghambat, karena jika ada reaksi senyawa penghambat maka reaksi enzim akan terganggu dan menjadi lambat, sedangkan jika tidak ada reaksi senyawa penghambat maka reaksi enzim akan menjadi optimal.
Ada 2 jenis senyawa penghambat/inhibitor, yaitu :
• Inhibitor kompetitif
Molekul penghambat yang strukturnya mirip substrat, sehingga molekul tersebut berkompetisi dengan substrat untuk bergabung pada sisi aktif enzim. Contoh : sianida bersaing dengan oksigen untuk mendapatkan Hemoglobin pada rantai akhir respirasi. Inhibitor kompetititf dapat diatasi dengan penambahan konsentrasi substrat.
• Inhibitor nonkompetitif
Molekul penghambat yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada bagian bukan sisi aktif enzim. Inhibitor ini menyebabkan sisi aktif berubah sehingga tidak dapat berikatan dengan substrat. Inhibitor nonkompetitif tidak dapat dipengaruhi oleh konsentrasi substrat. (E-dukasi. 2010).
Anabolisme
Anabolisme adalah suatu proses pembentukan senyawa yang lebih besar dari molekul-molekul yang lebih kecil, proses ini memerlukan energi.
Reaksi-reaksi anabolisme adalah :
- Fotosintesis.
- Sintesis protein.
- Sintesis lemak.
Katabolisme
Katabolisme adalah suatu proses perombakan senyawa dengan molekul besar menjadi senyawa dengan molekul yang lebih kecil, proses ini menghasilkan energi.
Reaksi-reaksi katabolisme adalah :
- Respirasi sel.
- Fermentasi.
- Glikolisis.