Pengertian Ekosistem Terumbu Karang Menurut Para Ahli [Materi Lengkap]
Terumbu karang adalah ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis, meskipun pada beberapa belahan dunia non-tropis juga kita jumpai adanya terumbu karang. Terumbu karang terbentuk dari endapan-endapan masif terutama kalsium karbonat yang dihasilkan oleh organisms karang (filum Snedaria, klas Anthozoa,, ordo Madreporaria dan Scleractinia), alga berkapur dan organisme-organisme lain yang mengeluarkan kaisium karbonat (Nybakken, 1988).
Terdapat dua kelompok karang, yaitu karang hermatifik dan karang ahermatifik. Perbedaan kedua kelompok karang ini adalah terletak pada kemampuan karang hermatifik di dalam menghasilkan terumbu dalam volume yang lebih besar karena adanya sel-sel tumbuhan yang bersimbiosis di dalam jaringan karang hermatiflk. Karang hermatifik hanya dapat kita jumpai di daerah tropis, sedangkan karang ahermatifik tersebar di seturuh dunia.
Jenis-jenis terumbu karang di Indonesia
Terdapat empat macam tipe struktur terumbu karang yang umum dijumpai di Indonesia, yaitu terumbu karang tepi (fringing reef), terumbu karang penghalang (barrier reef),, terumbu karang cincin atau atoll serta terumbu karang takat (patch reefs atau platform reefs). Terumbu karang tepi merupakan tipe yang paling umum.
Habitat Terumbu Karang
Pada umumnya, terumbu karang hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari, kurang lebih 50 meter di bawah permukaan laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk karang.
Sebagian besar ekosistem terumbu karang terdapat di perairan yang terdapat di daerah tropis. sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya, terutama suhu, salinitas, sedimentasi, eutrofikasi, dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Ekosistem terumbu karang ini sangatlah sensitif dengan perubahan lingkungan hidupnya, terutama pada suhu, salinitas, dan juga sedimentasi, serta eutrifikasi. Agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, terumbu karang membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang yang optimal. Lingkungan hidup yang optimal bagi terumbu karang adalah lingkungan yang memiliki suhu hangat yakni sekitar di atas 20ᵒ Celcius. Selain itu terumbu karang juga lebih menyukai berada di lingkungan perairan yang jernih dan tidak mengandung banyak polusi. Lingkungan yang demikian ini sangat berperan pada penetrasi cahaya oleh terumbu karang.
Ciri morfologi terumbu karang
1. Hidup di laut dan menempel di karang karang.
2. Koloni terumbu karang terbentuk karena ribuan hewan kecil bernama Polip.
3. Terumbu karang adalah habitat untuk banyak jenis hewan laut, tumbuhan laut dan juga mikroorganisme laut.
4. Terumbu karang bisa menghasilkan CACO3.
5. Terumbu karang memiliki warna yang beraneka ragam.
6. Terumbu karang terbentuk karena sedimentasi kapur oleh karang.
7. Terumbu karang sangat sensitif terhadap suhu dan iklim dan lingkungan perairan.
8. Terumbu karang melakukan proses fotosintesis.
9. Terumbu karang menangkap makanan yang di bawa arus oleh polip polip kecil yang ada di terumbu.
Manfaat dan fungsi terumbu karang
Ada beberapa fungsi dan manfaat terumbu karang yang diantara yaitu:
1. Untuk melindungi ekosistem pantai
Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang yang sehingga mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus yang sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistem pantai yang lain seperti padang lamun dan magrove.
2. Rumah bagi banyak jenis makhluk hidup di laut
Terumbu karang bagaikan oase di padang pasir untuk lautan, kerenanya banyak hewan dan tanaman yang berkumpul disini untuk mencari makan, memijah, membesarkan anaknya dan berlindung. Bagi manusia, ini artinya terumbu karang memiliki potensial perikanan yang sangat besar, baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan, terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per tahunnya, sekitar 300 juta orang di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang.
3. Sumber obat-obatan
Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan dapat menjadi obat bagi manusia, saat ini banyak penelitian mengenai bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk dapat mengobati berbagai manusia.
4. Objek wisata
Terumbu karang yang bagus akan menarik minat para wisatawan yang sehingga menyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar, diperkirakan sekitar 20 juta penyelam, menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun.
5. Sumber pendidikan
Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian.
Penyebab rusaknya terumbu karang
Seperti telah dijelaskan diatas kerusakan terumbu karang umumnya disebabkan oleh kegiatan-kegiatan perikanan yang bersifat destruktif, yaitu penggunaan bahan-bahan peledak, bahan beracun sianida, dan juga aktivitas penambangan karang untuk bahan bangunan. pembuangan jangkar perahu, dan sedimentasi tanah akibat meningkatnya erosi dari lahan atas.
Disamping itu juga masalah pencemaran berpengaruh sekali atas kerusakan terumbu karang hal ini dapat dilihat contoh dari daerah karang di pulau seribu,
Dari sekian banyak penyebab kerusakan lingkungan laut dan pesisir terumbu karang khususnya, pencemaran merupakan faktor yang paling penting. Hal ini disebabkan karena pencemaran tidak saja dapat merusak atau mematikan komponen biotik (hayati) perairan, tetapi dapat pula membahayakan kesehatan atau bahkan mematikan manusia yang memanfaatkan biota atau perairan yang tercemar
Seperti kita sudah ketahui bahwa faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pencemaran laut yang dapat merusak terumbu karang adalah:
1. Erosi dan sedimentasi, sebab utamanya adatah adanya penggundulan hutan di daerah hulu, penambangan pasir di sungai-sungai dan laut. erosi pantai, pengembangan daerah pantai tanpa mengindahkan kaidah dinamika pantai.
2. Aktivitas pertanian, misainya penggunaan pestisida.
3. Limbah kota. misainya hasil buangan penduduk, perkantoran dan lain-lain.
4. Minyak. akibat pemeliharaan bangunan, anjungan minyak, dan pencucian kapal di laut,, serta akibat kecelakaan kapal tanker.
5. Pengoperasian PLTU, air buangan menyebabkan temperatur perairan menjadi tinggi.
6. Buangan hasil industri. Pencemaran oleh industri ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti :
a. Perencanaan kawasan industri yang tidak teratur.
b. Berbaurnya permukiman dan kawasan indutri akibat perencanaan tata kota yang kurang baik.
c. Tidak tersedianya fasilitas pengolah limbah pada kawasan industri.
Dengan membandingkan citra-citra yang multi temporal maka kita dapat melihat dengan baik perubahan / kerusakan dari lingkungan pesisir dan pantai apalagi jika citra tersebut diolah dengan metoda Green_Blue atau kombinasi yang lainnya. Ini jelas sangat membantu untuk mengetahui “perjalanan” perubahan / kerusakan yang terjadi.