Jenis - Jenis Pantai Berdasarkan Bentuknya
Bentuk-bentuk pantai ada berbagai macam sebagai akibat dari berbagai proses geologi yang membentuknya dan batuan serta struktur geologi yang mengendalikannya. Ada pantai yang berbentuk dataran yang landai baik yang sempit maupun yang lebar, atau pantai yang bertebing terjal dan berbatu-batu, dan berteluk-teluk.
Berikut ini beberapa ulasan mengenai hal tersebut. Bentuk dan genesa pantai, Johnson mengenali berbagai bentuk pantai antara lain :
1) Pantai bertebing terjal dan berteluk-teluk (fyord) :
Pantai berbatasan langsung dengan kaki bukit/gunung atau dengan dataran yang sempit. Teluk-teluk berselingan dengan punggungan bukit dengan berbagai struktur geologi seperti struktur lipatan, patahan, komplex, atau gunungapi. Dasar laut umumnya terjal, langsung ke laut dalam. Gejala demikian terlihat di Dalmasia, Spanyol, Pasifik Selatan, dan mungkin juga di Indonesia bagian Timur. Hal tersebut disebabkan oleh tenggelamnya wilayah tersebut oleh genangan airlaut (submergence).
2) Pantai berdataran yang luas dan panjang :
Pantai ini mempunyai ciri adanya dataran yang luas. Banyak yang lurus, dasar laut yang relatif dangkal dan merupakan hasil endapan sedimen dari daratan, dengan kemiringan kearah laut dalam secara gradual.
Kerja gelombang di pantai menghasilkan berbagai morfologi seperti pematang pantai (barrier bars) laguna (lagoon) dengan “tidal inlet”, dan delta
Banyak dari gejala tersebut di atas dibentuk karena munculnya dasar laut, ke permukaan.
Dalam perkembangannya, kedua jenis pantai tersebut dapat berelevasi ke berbagai bentuk pantai.
Selain kedua jenis pantai tersebut, yang bentuk-bentuknya dipengaruhi oleh kondisi muka laut, maka terdapat pula bentuk-bentuk pantai yang lain :
3) Delta, dataran aluvial, dan “Outwosh Plain”.
Delta merupakan dataran di muara sungai yang terbentuk sebagai akibat dari endapan sedimen di laut yang berasal dari sungai. Berbagai bentuk delta dikenal tergantung kepada kondisi morfologi sungai, morfologi dataran, arah gelombang laut, kedalaman laut, dsb.
Dataran Aluvial merupakan wilayah yang datar atau hampir datar yang terbentuk oleh endapan yang dibawa air. Beberapa jenis bentuk “dataran aluvial” antara lain :
a. Kipas aluvial, berbentuk “kipas” dengan apex berada pada bagian hulu dan kakinya berada di bagian hilir. Umumnya berada pada perbatasan antara wilayah pegunungan/perbukitan dengan wilayah dataran. Kemiringan lereng bervariasi antara 0o – 30 o, makin ke hilir makin mendatar.
b. Dataran sungai; merupakan dataran di dalam tubuh sungai yang terbentuk oleh sedimentasi (point bars). Endapan dapat berupa bongkah, kerakal, kerikil, pasir, lanau, danlempung.
c. Dataran banjir; berupa dataran yang luas yang berada pada kiri kanan sungai yang terbentuk oleh sedimen akibat limpasan banjir sungai tersebut. Umumnya berupa pasir, lanau, dan lumpur.
d. Dataran pantai; suatu dataran di tepi pantai yang terbentuk oleh endapan akibat gelombang laut di saat kondisi pasang dan surut. Umumnya berupa bongkah, kerakal, dan pasir.
e. Dataran rawa; merupakan dataran bekas rawa-rawa dekat pantai, terbentuk sebagai akibat dari kondisi surut muka laut atau naiknya permukaan daratan (emmergence). Terdiri dari tanah pasir halus, lumpur, dan lumpur/tanah organik, gambut.
Segala jenis endapan di wilayah dataran tersebut dia tas umumnya bersifat lepas, lunak, lembek, belulm tersemen kuat sehingga bersifat lolos air, mudah terkikis, mudah ambles khususnya yang bersifat lempung dan organik.