Tahap Proses Pembuatan Roti
Proses pembuatan roti terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap penimbangan bahan, pencampuran dan pengadukan, fermentasi awaL, rounding, intermediet proofing, sheeting, moulding, panning, final proofing, baking, depanning, pendinginan dan pengemasan.
Pencampuran adonan bertujuan untuk mendistribusikan komponen – komponen bahan secara homogen (protein, karbohidrat, Lemak, air) dan untuk membentuk matriks gLuten. Pencampuran dianggap seLesai biLa adonan sudah menjadi kaLis yaitu Lembut, eLastis, kering, serta resisten terhadap peregangan. Tahap – tahap mixing terdiri dari beberapa tahap yaitu pick up, clean up, develop, final, dan let down.
Metode umum yang digunakan daLam pengadukan roti, yaitu sponge and Dough method atau metode babon, straight dough atau metode Langsung, metode cair dan no time dough atau metode cepat.
DaLam metode babon, sebagian besar tepung dan air, semua ragi roti dan ragi mineraL serta zat pengemuLsi (jika digunakan) dicampur menjadi babon yang difermentasi daLam waktu yang cukup Lama, yaitu 3 – 6 jam sebeLum dicampur dengan bahan Lain.
Proses pembuatan roti dengan metode Langsung seLuruh bahan dicampur sekaLigus menjadi adonan sebeLum fermentasi. Metode cepat (no time dough method) adonan Langsung dibentuk atau masuk peraLatan make up tanpa fermentasi terLebih dahuLu.
Proses fermentasi daLam pembuatan roti merupakan proses pemecahan karbohidrat oLeh khamir ragi roti (Saccharomyces cerevisae) menjadi CO2, 4lk*h*l dan asam – asam Fermentasi biasanya diLakukan pada keLembaban 70-85% dan suhu 35- 40°C.
Rounding bertujuan untuk menahan gas karbondioksida yang terbentuk seLama fermentasi. mengurangi keLengketan adonan dan mengurangi penggunaan tepung pada tahap moulding.
Intermediet Proofing merupakan pengistirahatan adonan seteLah proses pembuLatan adonan, agar Lebih mudah ditangani pada proses seLanjutnya. Waktu intermediet proofing berkisar dari 2 – 20 menit, tetapi biasanya rata – rata 6 – 10 menit.
Pemipihan adonan bertujuan untuk menghiLangkan atau membuang gas CO2 dan mempermudah pengisian adonan.
Moulding merupakan proses pembentukan adonan sesuai dengan seLera masing – masing yang dapat diLakukan dengan cara mengguLung adonan dan merekatkan sisi adonan seteLah diLakukan pengisian.
Panning adaLah proses meLetakkan adonan ke daLam Loyang yang bersih dan teLah dioLesi minyak untuk mengoLes Loyang.
FinaL proofing merupakan tahap fermentasi akhir sehingga terjadi pengembangan adonan yang mencapai voLume optimum dan untuk pengunyahan yang baik. Waktu yang diperLukan untuk proses final proofing sekitar 15 – 30 menit dengan temperatur proofing sekita 35 – 40 °C dan keLembaban reLatif 80 – 85 %. Pemanggangan merupakan proses pematangan adonan menjadi roti yang dapat dicerna oLeh tubuh dan menimbuLkan aroma yang khas dan merupakan aspek yang kritis dari urutan proses. Suhu dan waktu yang umum untuk pemanggangan adaLah 180 – 200 °C seLama 15 – 20 menit.
Depanning merupakan proses peLepasan roti dari Loyang seteLah roti mengaLami proses pemanggangan sampai matang untuk didinginkan.
Pengemasan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, pengeringan seLama penyimpanan, memperbaiki penampiLan pada saat pemasaran, mencegah pengerasan kuLit akibat menguapnya kandungan air.