Pohon Pisang Berkembang Biak dengan Cara [Jawaban Lengkap]

Berikut jawaban terbaik dari pertanyaan "pohon pisang berkembang biak dengan cara?"

Jawaban:
Pisang berkembang biak dengan cara bertunas. Tanaman pisang akan memunculkan tunas disekitar dari tanaman induknya.Tunas inilah yang bakal menjadi tanaman pisang baru nantiya.Kita bisa mengambil tunas pisang ini untuk ditanam di tempat lain dan menghasilkan tanaman pisang baru. Pisang lebih sering bereproduksi dengan cara aseksual yaitu dangan tunas, dan jarang sekali pisang berkembang biak melalui bijinya. Tunas biasanya tumbuh dari pohon pisang yang sudah dewasa dan akan mati setelah berbuah.  Tunas nantinya juga akan mejadi tumbuhan dewasa ( menjadi pohon pisang ) lalu berbuah. Tunas pada perkembangbiakan pisang ini pisang berasal dari tunas ketiak bagian di dalam tanah.

Pohon Pisang Berkembang Biak dengan Cara [Jawaban Lengkap]

Pisang (Musa paradisiaca) adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Pisang umumnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 2000 m dpl. Pisang dapat tumbuh pada iklim tropis basah, lembab dan panas dengan curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun dengan dua bulan kering (Rismunandar, 1990). 

Pisang biasanya berbuah banyak dimana dalam kelumpok – kelompok di sebut “sisir”. Buah pisang biasanya di makan mentah namun kadang ada yang memasaknya terlebih dahulu. Buah pisang sangat rentan terkena penyakit yang mengakibatkan buah pisang rusak.

Petani pisang harus menjaga siklus penanaman terus menerus untuk memastikan hasil panen yang stabil. Karena penyakit pada pohon pisang sering mengurangi jumlah buah yang dihasilkan oleh tanaman tersebut. Penyakit-penyakit tersebut dapat menghancurkan tanaman pisang secara individual maupun perkebunan pisang secara keseluruhan.

Bahkan sejak melakukan perkembangbiakan dari tunas di pangkal pohon, pisang dapat terkena infeksi jamur seperti spora jamur dalam jumlah kecil dari tanah.

Dalam bidang kesehatan pisang ternyata mampu memberikan nutrisi yang luar biasa bagi tubuh manusia. Bukan hanya buah tetapi juga akar, daun, batang dan bonggol juga dapat digunakan memelihara kesehatan tubuh. Pisang adakah tumbuhan salah satu tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis dan memerlukan matahari penuh. Pohon pisang dapat tumbuh di tanah yang memiliki cukup air, tumbuhan ini hidup pada daerah dengan ketinggian sampai 2000 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia produksi buah ini dapat dikatakan  cukup besar, bahkan Indonesia menjadi salah satu penghasil pisang terbesar di dunia.

Taksonomi tanaman pisang adalah sebagai berikut : 
  • Kingdom :   Plantae 
  • Devisi    :   Spermatophyta 
  • Sub. divisi  :   Angiospermae 
  • Kelas    :   Monocotylae 
  • Bangsa  :   Musales 
  • Suku    :   Musaceae 
  • Marga    :   Musa 
  • Jenis    :   Musa paradisiaca. 

(Rismunandar, 1990). 

Tanaman pisang yang utuh memiliki bagian-bagian yang penting diantaranya daun, batang, buah, jantung, dan bagian umbi atau bonggol pisang. Bagian-bagian tersebut memiliki berbagai macam manfaat misalnya, buah pisang sebagai sumber berbagai macam mineral dan vitamin yang bermanfaat. Pelepah batang pisang juga memiliki manfaat yakni dijadikan serat untuk bahan baku kertas uang, kertas chaque dan berbagai kertas yang termasuk sequrity papers lainnya, kertas sigaret, kantong teh celup, dan lain-lain. Di Indonesia perusahaan yang memanfaatkan serat batang pisang sebagai bahan baku pembuatan kertas adalah PT Kertas Leces, Jawa Tengah. Perseroan tersebut menggarap sekitar 5.000 Ha lahan tanaman pisang jenis Abaka di kawasan pegunungan Gampong Suak Buluh (Kabupaten Simeulue, Aceh) dan 11.000 Ha di Kabupaten Nias Utara. 

Dari keseluruhan bagian pisang, adabam bagian yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat, yaitu umbi bonggol pisang. Bonggol pisang bila dibiarkan begitu saja akan menjadi limbah pertanian yang tidak bermanfaat. Bonggol pisang dapat dimanfaatkan untuk diambil patinya. Patinya ini menyerupai pati tepung sagu dan tepung tapioka. Bonggol pisang memiliki komposisi yang terdiri dari 76% pati, 20% air. (Yuanita dkk, 2008).  Potensi kandungan pati bonggol pisang yang besar dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar yaitu, bioetanol.  Bahan berpati yang digunakan sebagai bahan baku bioetanol disarankan memiliki sifat yaitu berkadar pati tinggi, memiliki potensi hasil yang tinggi, fleksibel dalam usaha tani dan umur panennya (Prihandana, 2007). 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel