Keputihan yang Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Kanker Serviks

Dikira keputihan biasa, bisa jadi tanda kanker serviks. Jika mengalami keputihan tak normal seperti ini, jangan abaikan! 


Berdasarkan data Kemenkes per 31 Januari 2019, tercatat angka kanker serviks 23,4 per 100.000 penduduk dan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk. Kanker serviks sering terlambat dideteksi karena wanita tak tahu gejalanya. Pada beberapa kasus, kanker serviks sering dikaitkan dengan keputihan. Kenali ciri keputihan yang bisa jadi tanda kanker serviks di sini. 

Keputihan yang Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Kanker Serviks

Pada tahap awal, kanker serviks tak menimbulkan gejala khas, sehingga sulit dideteksi. “Tapi, pada beberapa kasus kanker serviks tahap awal sering dihubungkan dengan keluarnya cairan seperti keputihan dari dalam vagina,” kata dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter

Keputihan yang bisa jadi tanda kanker serviks 

Pada kasus keputihan yang dicurigai berhubungan dengan kanker serviks, dr. Devia mengatakan gejala yang terjadi biasanya akan disertai dengan: 
  • Keluarnya cairan dari dalam vagina secara terus-menerus dan berkelanjutan 
  • Keputihan berwarna tertentu: keabuan atau kuning kehijauan. 
  • Cairan yang keluar dari vagina berjumlah banyak. 
  • Cairan berbau tak sedap, seperti amis atau asam. 
  • Keputihan yang keluar bisa disertai darah. 
  • Tak membaik meski telah berkali-kali diobati. 

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, jangan pikir dua kali untuk memeriksakan diri ke dokter. 

Mencegah kanker serviks 

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Agar terhindar dari kanker leher rahim ini, Anda perlu melindungi tubuh dari infeksi virus HPV. Caranya antara lain: 

  • Vaksin HPV, boleh diberikan sejak usia 13 tahun dan paling baik sebelum aktif berhubungan seksual. “Jika sudah terlanjur aktif secara seksual, Anda tetap disarankan vaksin HPV selama belum terkena infeksi virus ini. Vaksin bisa diberikan 3 kali dalam 1 tahun,” tutur dr. Devia. 
  • Skrining rutin dengan pap smear, untuk mengetahui kanker serviks sedini mungkin. Jika diketahui pada stadium awal, kanker lebih mudah diobati. 
  • Menjaga kebersihan organ intim. Bila mengalami keputihan abnormal, segera periksakan diri ke dokter. 
  • Setia pada pasangan seks. Gonta-ganti pasangan meningkatkan risiko kanker serviks, karena virus HPV dapat menyebar melalui kontak seksual. 
  • Hindari rokok dan asapnya. Perokok aktif maupun pasif sama-sama berisiko terkena kanker serviks. 
Jangan tinggal diam saat mengalami keputihan abnormal dan segera periksakan diri ke dokter. Karena pada beberapa kasus, keputihan seperti yang disebut sebelumnya bisa jadi tanda kanker serviks. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel