Sistem Ekskresi Paru Paru Pada Manusia dan Penyakitnya [Lengkap]
Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah terakumulasi dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga. Sistem ekskresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi tersebut membuang limbah metabolisme dan merespon terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan (Campbell, 2006). Baca: Pengertian Sistem Ekskresi yang Benar Adalah (Menurut Para Ahli)
Sistem ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, hati, rectum dan anus. Masing-masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh.
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan. Baca: Fungsi Sistem Ekskresi Pada Manusia [Lengkap]
FUNGSI PARU- PARU DALAM SISTEM EKSKRESI
Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung. Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.
Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk kedalam darah melalui kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh haemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein.
Pengangkutan CO2 sebagai hasil zat sisa metabolisme, diangkut oleh darah dapat melalui 3 cara yakni sebagai berikut:
1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2).
2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2).
3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2).
Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karena mengekskresikan zat Sisa metabolisme maka paru- paru juga berfungsi dalam sistem ekskresi. Karbon dioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis. Baca: Inilah Sistem Ekskresi Kulit Manusia dan Macam Penyakitnya [Lengkap]
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai organ-organ pernafasan tersebut:
• Hidung
Merupakan saluran pernafasan paling awal dan terletak paling atas. Terdapat 2 rongga pada hidung manusia yang dipisahkan oleh otot yang berfungsi sebagai sekat.
• Laring
Tersusun atas tulang rawan dan terdapat selaput suara yang akan bergetar saat kita mengeluarkan suara.
• Trakea
Memiliki saluran bercabang dua yang disebut bronkus dan berhubungan langsung dengan paru – paru. Dilapisi oleh selaput lendir dan sel-sel yang bersilia yang berfungs untuk menahan debu masuk bersama udara supaya tidak terus masuk ke paru-paru.
• Bronkus
Menghubungkan trakea dengan paru-paru.
Paru-paru kanan dan kiri masing-masing memiliki satu bronkus. Bronkus memiliki cabang yang disebut bronkiolus dan terdapat di dalam paru-paru.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai cara kerja Paru-paru Manusia:
• Jika Oksigen sudah sampai pada bronkus, maka oksigen siap untuk masuk ke dalam saluran paru-paru.
• Oksigen akan berdifusi lewat pembuluh darah berupa kapiler-kapiler arteri dengan cara difusi. Kapiler-kapiler ini terdapat pada alveolus yang merupakan cabang dari Bronkiolus. Pada alveolus ini akan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida.
• Oksigen diikat oleh hemoglobindalam sel-sel darah merah (eritrosit), lalu diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh yang nantinya akan digunakan oleh mitokondoria alam respirasi tingkat seluler untuk menghasilkan energi berupa ATP (Adenosin Tripospat).
• Karbondioksida akan dibawa oleh kapiler vena untuk dibawa ke alveolus dan akan dikeluarkan di alveolus melalui proses respirasi.
Itulah cara kerja Paru-paru Manusia, diharapkan dengan mengetahui cara kerjanya kita bisa menjaga paru-paru kita agar tetap sehat. Baca: Sistem Ekskresi Hati Pada Manusia dan Macam Penyakitnya [Lengkap]
Fungsi Paru-Paru Manusia
Fungsi paru paru pada sistem pernapasan sangat erat kaitannya dengan sistem peredaran darah sebagai fungsi jantung pada vertebrata yang menggunakan udara untuk bernafas. Paru paru terletak pada rongga dada manusia yang memiliki dua bagian pada sisi kanan dan kiri, yang keberadaannya ini dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Pada bagian paru paru kanan terbagi menjadi tiga buah gelambir, begitu juga dengan paru paru kiri yang terdiri dari dua buah gelambir.
Lalu bagaimana fungsi paru paru manusia pada sistem pernafasan?? Paru paru bekerja sebagai sistem ekskresi, yang bekerja untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Oksigen dari udara bebas yang dihirup pada fungsi hidung, kemudian sampai pada paru paru, oksigen tersebut akan ditukar dengan karbondioksida sebagai hasil metabolisme yang kemudian dikeluarkan oleh tubuh bersamaan dengan uap air.
Paru paru sebenarnya terbentuk dari gelembung gelembung yang disebut alveolus yang terbungkus oleh selaput yang dinamakan selaput pleura. Berikut ini sifat selaput pleura pada paru paru :
• Pleura terbagi menjadi dua bagian, Pleura visceral (pembungkus selaput dada) yakni merupakan selaput paru yang langsung membungkus paru. Lalu pada bagian lain bernama pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada bagian luar.
• Pada bagian paru paru ini, terdapat rongga (kavum) di antara kedua pleura tersebut yang disebut kavum pleura
• Kondisi kavum pleuran normal yakni hampa udara, dengan paru-paru yang dapat mengalami kembang kempis dan terdapat sedikit cairan (eksudat) di dalamnya untuk meminyaki permukaan pleura
• Eksudat ini juga berfungsi menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.
Paru paru terbagi menjadi beberapa bagian yang saling berhubungan dalam melaksanakan proses respirasi sebagai fungsi paru paru ini. Berikut ini bagian-bagiannya :
• Bagian paru paru kanan terdiri dari 3 lobus, yaitu lobus pulmodekstra superior, lobus media, dan lobus inferior. Pada lobusnya terbagi menjadi beberapa segmen yaitu belahan kecil pada lobus paru-paru kanan sebanyak 10 segmen. Terdiri dari 5 segmen pada lobus superior, 2 buah segmen lobus medial dan 3 buah segmen pada lobus inferior.
• Pada Paru-paru kiri, terdiri dari dua lobus, pulmo sinistra lobus superior dan lobus inferior yang lobusnya terbagi menjadi 10 segmen. Segmen tersebut terbentuk menjadi 5 buah segmen dari lobus superior dan 5 buah segmen pada inferior.
Diantara segmen tersebut masih dibatasi dengan jaringan ikat yang didalamnya terisi pembuluh darah getah bening dan saraf, pada tiap-tiap lobulus dan juga terdapat sebuah bronkeolus. Pada bronkeolus ini, berbentuk cabang-cabang yang dinamakan duktus alveolus yang tiap tiap cabangnya berakhir pada alveolus dengan diameter berkisar antara 0,2 – 0,3 mm. Begitu rumit proses respirasi pada paru paru kita, sehingga kita wajib selalu menjaganya agar tetap sehat agar berfungsi dengan baik. Baca: Beginilah Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia dan Macam Penyakitnya
Penyakit pada Sistem Ekskresi Paru-Paru
Pneumonia
Pneumonia biasa disebut radang paru-paru. Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru. Penyebab utama pneumonia adalah infeksi bakteri, sering kali dari jenis Streptococcus pneumoniae. Pneumonia dapat dipicu menjadi permasalahan sekunder oleh infeksi virus di saluran pernapasan atas, seperti flu.
Tuberkulosis
Penyakit tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh bakter Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk. Gejalanya adalah batuk berdahak lebih dari tiga minggu dan terkadang mengeluarkan darah. TBC dapat menyebabkan kematian.
Asma
Asma adalah penyempitan sementara pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas. Penyempitan terjadi pada pembuluh tenggorokan. Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Faktor keturunan sangat berperan pada penyakit ini, bila ada orangtua atau kakek nenek yang menderita penyakit ini dapat menurun kepada anak atau cucunya. Kondisi lingkungan yang udaranya telah tercemar akan memicu serangan asma. Walau serangan sesak napas dapat hilang sendiri, tetapi serangan berat bila tidak ditangani dapat menyebabkan kematian karena penderita tidak dapat bernapas.
Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara. Gejalanya adalah batuk disertai demam atau dahak berwarna kuning karena infeksi kuman.
Emfisema
Emfisema adalah kondisi di mana kantung udara di paru-paru secara bertahap hancur, membuat napas lebih pendek. Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.