Pengertian Sistem Ekskresi yang Benar Adalah (Menurut Para Ahli)
Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah terakumulasi dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga. Sistem ekskresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi tersebut membuang limbah metabolisme dan merespon terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan (Campbell, 2006).
Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar) dibawah peritonium. Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati saluran ureter menuju kantung kemih yang terletak midventral dibawah rektum. Dinding kantung kemih akan berkontraksi secara volunter mendorong urine keluar melalui uretra. (Kurniati, 2009).
Makhluk hidup menghasilkan zat-zat sisa yang harus dikeluarkan. Zat ini dapat menjadi racun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Proses pengeluaran zat sisa dari tubuh antara lain sekresi, ekresi, dan defekasi. Sekresi merupakan suatu proses pengeluaran zat yang berbentuk cairan oleh sel-sel atau jaringan. Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat siasa metabolisme dari tubuh yang sudah tidak dapat digunakan lagi seperti pengeluaran urine, keringat, dan CO2 dari tubuh. Defekasi merupakan prses pengeluaran feses dari tubuh. Alat ekskresi manusia adalah paru-paru, ginjal, kulit, dan hati (Karmana, 2007). Baca: Inilah Sistem Pencernaan Manusia dan Fungsinya [Lengkap]
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil sistem ekskresi dapat dibedakan menjadi : Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu, Zat padat yaitu berupa feces, Gas berupa CO2 dan Uap air berupa H2O (Poedjadi, 2005).
Ekskresi merupakan pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi bagi tubuh organism. Pada dasarnya peranan sistem ekskresi adalah untuk memelihara homeostasis tubuh.
Sistem ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, hati, rectum dan anus. Masing-masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh.
Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh. Proses metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga menghasilkan zatzat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang berguna bagi tubuh dapat bermanfaat bagi tubuh kita dalam kelangsungan hidup. Hasil –hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang tidak dimanfaatkan lagi oleh tubuh berupa racun. Zat-zat sisa tersebut perlu dikeluarkan dari tubuh melalui organ-organ tubuh tertentu.
Pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut sistem ekskresi. Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme hidup. Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu. Organ pengeluaran zat sisa pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru dan hati.
Setiap organ-organ pengatur metabolisme untuk sistem ekskresi memiliki suatu faktor pengaruh. Seperti pada kulit, pembentukan dan pengeluaran keringat dipengaruhi oleh faktor hormon ADH, cuaca, dan lingkungan disekitar. Bahkan organ ekskresi itu pun memiliki beberapa gangguan atau penyakit. Apabila organ-organ metabolisme itu tidak berfungsi dengan baik maka akan mempengaruhi sistem kerja metabolisme pada tubuh kita.
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat.
Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.
1. Defekasi: proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
2. Ekskresi: pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar ( usus ).
Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan an kiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine, yang meliputi :
a. Tahap filtrasi ( penyaringan)
b. Tahap reabsorbsi ( penyerapan kembali)
c. Tahap augmentasi (proses pengumpulan)
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu alat ekskresi. Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan lapisan dermis. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan sisa metabolisme berupa air, urea dan garam. Baca: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja Sistem Hormon
Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO dan H O.
Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan salah satu alat ekskresi penting. Hati juga menghasilkan enzim orginase untuk menguraikan asam amino orgenin menjadi asam amino ornitin dan urea. Hati mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuh berupa zat warna empedu.
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.