Materi Lengkap Perkecambahan Hipogeal [Beserta Gambar]

Download Materi Perkecambahan Hipogeal PDF PPT DOC [Lengkap]

Kali ini AkhmadShare.Com akan berbagi file dan artikel materi pembelajaran tentang perkecambahan hipogeal yang bisa kamu baca dan download gratis disini sebagai literatur bahan belajar atau mengerjakan tugas dari guru disekolah, dosen dikampus, ataupun instansi. semoga kamu terbantu dan dapat bermanfaat ya.

Berikut dibawah ini file materi tentang perkecambahan hipogeal sebagai acuan bahan literatur/materi pelajaran/tugas/makalah/skripsi/jurnal/tesis di sekolah, kampus, ataupun instansi:

Cara Download: Klik judul file yang ingin download diatas >> Klik Get Link >> Klik Go to Link >> Selesai, saran kalau kamu menggunakan HP, gunakanlah Chrome/UC Browser.

Artikel Materi Tentang Perkecambahan Hipogeal

Ada dua tipe perkecambahan biji, yaitu perkecambahan epigeal dan hipogeal, tapi kali ini saya hanya ingin membahas tentang perkecambahan hipogeal saja, berikut materi pembahasan lengkapnya:

Gambar Perkecambahan Hipogeal


Materi Tentang Perkecambahan Hipogeal [Lengkap Beserta Gambar]

Pengertian Perkecambahan Hipogeal


Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya.

a. Menurut Sutopo (2002)
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum)

b. Menurut Pratiwi. (2006)
Tipe hipogeal dimana munculnya radikal diikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon tetap berada di dalam kulit biji di bawah permukaan tanah

Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji.  Kotiledon tetap berada di dalam tanah.  Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ini adalah kacang ercis, kacang kapri, jagung, dan rumput-rumputan (Campbell et al., 2000: 366). 

Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon terdesak masuk ke dalam tanah. Sehingga apabila dilihat dari atas kecambah tersebut seakan-akan tidak memiliki kotiledon. Hal yang sama juga terjadi pada seseorang. Ketika kita tidak memiliki sesuatu untuk sekarang bukan berarti kita tidak memilikinya.

Seperti halnya bakat, setiap orang memilikinya namun ada orang yang bakatnya sudah terlihat dari awal seperti kotiledon pada perkecembahan epigeal. Namun ada pula yang bakatnya baru terlihat belakangan seperti pada perkecambahan hipogeal. Jadi tidak ada alasan untuk kita mengatakan bahwa saya tidak berbakat. Karena pada dasarnya semua orang punya bakat masingmasing yang unik.

Definisi perkecambahan

Merupakan proses metobolisme biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah (Plumula dan Radikula). Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya, yaitu plumula dan radikula

Proses perkecambahan benih

Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisologi, dan biokimia.

Tahapan metabolisme perkecambahan

1. dimulai dengan proses penyerapan air oleh benih, melunaknya kkulit benih dan hidrasi protoplasma.
2. dimulai dengan kegiatan enzim dan sel serta naiknya tingkat respirasi benih.
3. terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak, dan protein menjadi bentuk-bentuk yang terlarut dan di translokasikan ke titik tumbuh.
4. asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan energy bagi kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan sel-sel baru.
5. pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran, dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh.

Jenis perkecambahan benih epigeal dan hypogeal

Epigeal
a. Menurut Sutopo (2002) tipe perkecambahan epigeal adalah dimana munculnya radikel diikuti dengan memanjangnya hipokotil secara keseluruhan dan membawa serta kotiledon dan plumula ke atas permukaan tanah..
b. Menurut anonymous(2012) Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseoulus radiatus)

Hipogeal
Menurut Sutopo (2002), perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum)

Perkecambahan dan Pertumbuhan 

Perkecambahan biji dimulai dari proses penyerapan air oleh biji diikuti dengan melunaknya kulit biji serta terjadinya hidrasi sitoplasma dan peningkatan suplai oksigen sehingga menyebabkan peningkatan respirasi dalam biji.  Proses perkecambahan dapat terjadi jika kulit biji permeabel terhadap air dan tersedia cukup air dengan tekanan osmosis tertentu (Kozlowski, 1972: 1). 

Dinding sel yang kering hampir tidak permeabel terhadap gas. Imbibisi menyebabkan kadar air di dalam biji mencapai 50-60%, dan menyebabkan pecah atau robeknya kulit biji.  Air juga merupakan sarana masuknya oksigen ke dalam biji.  Suhu optimum untuk berlangsungnya proses perkecambahan adalah 10-40ºC (Kozlowski, 1972: 1-6). 

Biji yang berkecambah belum memiliki kemampuan untuk menyintesis cadangan makanan sendiri.  Kebutuhan karbohidrat didapatkan dari cadangan makanan (endosperma).  Umumnya cadangan makanan pada biji berupa amilum (pati).  Pati tidak dapat ditransportasikan ke sel-sel lain, oleh karena itu pati harus diubah terlebih dahulu kedalam bentuk gula yang terlarut dalam air (Dwidjosoeputro, 1978: 56). 

Pertumbuhan aksis embrionik kecambah terjadi karena dua peristiwa yaitu pembesaran sel yang telah ada sebelumnya dan pembentukan sel-sel baru.  Selsel baru terbentuk karena proses pembelahan sel yang terjadi pada titik tumbuh radikula dan plumula.  Saat pembesaran sel terjadi proses-proses biokimia, transportasi air, gula, asam amino, dan perubahan ion-ion organik menjadi protein, asam nukleat, polisakarida serta molekul-molekul kompleks lainnya.  Senyawa yang dihasilkan akan diubah menjadi organela, dinding sel, membran sel dan lain-lain sampai terbentuk jaringan dan organ (Salisburry dan Ross, 1995: 15). 

Pertumbuhan sesungguhnya merupakan hasil reaksi biokimia, peristiwa biofisik dan proses fisiologis yang berinteraksi dalam tubuh tanaman bersama dengan faktor luar.  Titik awalnya adalah satu sel tunggal, yaitu zigot yang tumbuh dan berkembang menjadi organisme multisel.  Sintesis molekul yang besar dan kompleks berlangsung terus menerus dari ion dan molekul yang lebih kecil, pembelahan sel menghasilkan sel-sel baru, yang banyak dan diantaranya tidak hanya membesar tetapi juga lebih kompleks (Hasnunidah, 2011: 85). 

Secara visual, pertumbuhan tumbuhan dapat diamati dari pertambahan jumlah dan ukuran, perubahan massa dan penampilan tumbuhan tersebut sebagai akibat penggandaan protoplasma dan perbanyakan sel yang secara keseluruhan disebut fenologi.  Fenologi adalah perubahan secara berurutan yang dapat dilihat dari penampilan morfologi tanaman tersebut. Suatu tumbuhan dikatakan tumbuh apabila memiliki jumlah sel, jumlah daun, ranting, rambut akar, dan tunas yang lebih banyak dibandingkan keadaan semula. 

Pertumbuhan tumbuhan juga ditandai dengan pertambahan ukuran tanaman seperti tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, panjang akar, volume batang, dan keliling batang. Pertambahan massa pada tumbuhan dapat diamati dari berat segar dan berat kering tanaman. Tumbuhan dikatakan tumbuh bila terjadi perubahan penampilan, misalnya pada fase vegetatif perubahan dimulai dari perkecambahan dilanjutkan dengan pemunculan bibit di atas tanah, pembentukan daun dan akar, inisiasi anakan atau cabang, pertumbuhan daun, dan perpanjangan akar, sedangkan pada fase generatif dimulai dari induksi bunga, inisiasi bunga, pertumbuhan primordia bunga, dan pemunculan bunga (Hasnunidah, 2011: 86).

Proses pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal tanaman dan faktor lingkungan.  Faktor internal tersebut antara lain gen dan hormon.  Faktor lingkungan meliputi dua faktor yaitu faktor dalam tanah dan faktor di atas tanah.  Faktor dalam tanah terdiri dari keasaman, aerasi, kandungan unsur kimia, dan lain-lain.  Sedangkan faktor di atas tanah adalah radiasi matahari, temperatur, kelembaban, dan lain-lain (Sitompul dan Guritno, 1995: 4).  Adapun faktor lain yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah medan magnet. 

Faktor yang mempengaruhi perkecambahan

a. Faktor dalam
• Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunannya dan berfungsi untuk mengoontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein yang merupakan bagian dasar penyusun tubuh tumbuhan,dikendalikan oleh gen secara langsung.(Pratiwi. 2006)

• Tingkat kemasakan benih
Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologis tercapai tidak mempunyai viabilitas yang tinggi.dikarenakan pada tingkat kemasakan benih yang belum cukup,benih belum mempunyai cadangan makanan yang cukup untuk metabolism perkecambahan 

• Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan penting dalam metabolism perkecambahan.hormon merupakan stimultan dalam prose metabolism sehingga keberadaan hormone yang mencukupi dalam biji dapat memberikan kemampuan dinding sel untuk mengembang sehingga sifatnya menjadi elastis. Elastisitas dinding sel memungkinkan dinding sel bersifat permeable sehingga mempermudah imbibisi dan mempercepat perkecambahan

• Ukuran dan kekerasan biji
Di dalam biji terdapat cadangan makan yang nantinya akan dirombak pada tahap metabolism perkecambahan.semakin bear ukuran biji,diasumsikan memiliki cadangan makanan yang lebih banyak daripada biji yang kecil,sehingga Semakin besar biji maka  metabolism perkecambahan akan berjalan dengan baik(Ashari.
1995)

• Dormansi
Dormansi adalah suatu keadaan pertumbuhan yang tertunda atau keadaan istirahat. Setiap benih tanaman memiliki masa dormansi yang berbedabeda.dormansi ini mempengaruhi dari proses perkecambahan,bila sifat dormansi benih tergolong lama,maka perkecambahan akan semakin lambat.begitu pula sebaliknya(Gardner. 1991)

b. Faktor luar
 Air
Berfungsi sebagai pelunak kulit bji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi serta bersama hormon mengatur elurgansi (pemanjangan) dan pengembangan sel.sehingga kecukupan kadar air ketika proses perkecambahan mutlak diperlukan.

 Temperature
Temperature merupakan syarat penting yang kedua bagi perkecambahan benih.temperatur optimum adalah temperature yang paling menguntungkan bagi berlangungnya perkecambahan benih.pada kiaran ini terdapat prosentae perkecambahan tertinggi. temperatur optimum  bagi kebanyakan benih yaitu 80oF sampai 95oF (20,5o C sampai 35o C).jika benih dikecambahkan pada temperature yang di bawah optimum atau diatas optimum maka akan terjadi kegagalan berkecambah atau dapat merusaj biji ehingga memunculkan kecambah abnormal.

 Oksigen
Oksigen diperlukan biji untuk prose respirasi.Proses respirasi akan meningkat disertai pula dengan menigkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida, air, dan energi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen akan menghambat perkecambahan benih.

 Media
Media yang baik untuk perkecambahan benih adalah mempunyai sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyimpan air, dan bebas dari pengganggu terutama cendawan. Medium menentukan pertumbuhan kecambah, pada medium yang keras akar kecambah muda akan sulit menembus media dan mengakibatkan pertumbuhan terganggu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel