Contoh Perencanaan Usaha Skala Menengah yang Bisa Kamu Coba

Download Materi Contoh Perencanaan Usaha [PDF PPT DOC]


Kali ini AkhmadShare.Com akan berbagi file dan artikel materi pembelajaran tentang Contoh Perencanaan Usaha yang bisa kamu baca dan download gratis disini sebagai literatur bahan belajar atau mengerjakan tugas dari guru disekolah, dosen dikampus, ataupun instansi. semoga kamu terbantu dan dapat bermanfaat ya.

Berikut dibawah ini file materi tentang Contoh Perencanaan Usaha sebagai acuan bahan literatur/materi pelajaran/tugas/makalah/skripsi/jurnal/tesis di sekolah, kampus, ataupun instansi:


Cara Download: Klik judul file yang ingin download diatas >> Klik Get Link >> Klik Go to Link >> Selesai, saran kalau kamu menggunakan HP, gunakanlah Chrome/UC Browser.

Artikel Materi Tentang Contoh Perencanaan Usaha


Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. 

Contoh Perencanaan Usaha

Pada umumnya sesuatu rencana yang baik memuat enam unsur, yaitu: The What, The Where, The When, The Who, dan The How. 

Jadi rencana yang baik harus memberikan jawaban kepada enam pertanyaan sebagai berikut:
1. Tindakan apa yang harus dilakukan?
2. Pakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan?
3. Dimanakah tindakan itu harus dilaksanakan?
4. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?
5. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?

Dari jawaban-jawaban pertanyaan di atas, sesuatu rencana harus memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penjelasan dan perincian kegiatan-kegiatan yang dibutuhkannya.
2. Penjelasan mengapa kegiatan-kegiatan itu harus dikerjakan dan mengapa tujuan yang tertentu itu harus dicapai.
3. Penjelasan tentang lokasi fisik dimana setiap kegiatan harus dikerjakan.
4. Penjelasan mengenai waktu dimulainya pekerjaan dan diselesaikannya pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian pekerjaan maupun untuk seluruh pekerjaan.
5. Penjelasan tentang para petugas yang akan mengerjakan pekerjaannya baik mengenai kuantitas maupun mengenai kualitas.
6. Penjelasan tentang teknik mengerjakan pekerjaan.

Fungsi Perencanaan

 
Pada fungsi perencanaan menurut Marwan Asri (1986:33) seorang wiraswastawan melakukan berbagai bentuk perencanaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

Sejak mulai kegiatan usaha dilakukan, ia harus sudah merencanakan banyak hal secara terpadu, seperti: 
1. Produk apa yang akan dijual yang sesuai dengan kehendak atau keinginan konsumen. 
2. Berapa jumlah setiap produk yang akan diproduksi. 
3. Berapa jumlah dana yang diperlukan baik untuk modal kerja maupun modal tetap. 
4. Karyawan yang aka dipekerjakan pada perusahaan. 

Contoh Perencanaan Usaha Warung Internet (WarNet)

Versi file DOC: klik disini

1)  Nama Perusahaan                           :  Global-Net Yogyakarta
2)  Nama pimpinan usaha                   :  Murdiyanto
3)  Alamat Perusahaan           :  Jalan Dongkelan No.351 Kota Yogyakarta
Telp/Fax. (0274) 378472.
   4) Bentuk Perusahaan                        : Usaha Dagang Perseorangan (UD)
   5) Tgl/bln/Th  mulai usaha                 : 7 Mei 2000.
   6) Legalitas                                      :  Notaris Suharno, SH, Nomor 299 Tahun 2000.
                                                                  SIUP Nomor 1234/X/2000
             HO Nomor  5678/VIII/2000,
             TDP Nomor 890/X/2000, dan
              NPWP Nomor 145678.50.00.81
   7) Bidang usaha                                :   Jasa Telekomunikasi
   8) Produk                                         :   Jasa internet
   9) .Konsumen yang dituju                  :  Pemuda, mahasiswa, pelajar dan masyarakat
                                                                  Kota Yogyakarta.
  10). Jumlah target omset                     : 30.000 orang/th a Rp. 50.000/orang/tahun
                                                               : Rp. 1.500.000.000/tahun.
 11)  Tenaga kerja yang dipekerjakan:
         a) Struktur Organisasi:  
              (1) Pimpinan                         : 1 orang ( Murdiyanto). Gaji Rp.1 juta/bln.
              (2) Karyawan Pemasaran      : 2 orang (Azmi dan Bayu) upah Rp700rb/bln
              (3) Karyawan Keuangan      : 2 orang (Diyah dan Endang) Rp. 700rb/bln
              (4) Karyawan operator IT     : 4 orang ( War, Nar, Jhon & ParRp.700rb/bln
                      b) Kemampuan  Karyawan yang diharapkan:
          (1)  Teknologi informasi (IT) atau pengetahuan dan keahlian di bidang komputer
(2) Mampu memasang software dan melakukan perawatan rutin dan perbaikan
         (3) Mampu membuat pembukuan dan organisasi dasar    
         (4) Mampu mengajar /melatih klien mengenai komputer dasar dan browsing internet    
         (5) Mengenal mesin pencari (search engine) internet dan e-mail (surat elektronik)
c)  Motivasi karyawan yang diharapkan:                                                                                                   .   ,.
            (1) Mampu bekerja atau menjalani jam kerja yang panjang selama 6 atau 7  
hari seminggu
                 (2) Inovatif
                 (3) Mampu menggunakan strategi mempengaruhi
                 (4) Mampu memecahkan masalah
                 (5) Mampu mengambil inisiatif
                   (6) Mampu memperhatikan efisiensi
12) Prasarana  dan Peralatan
      a) Prasarana
           (1) Lahan          :  250 m2 
           (2) Gedung       : Permanen  100m2
           (3)Ruang          : Kantor 1 rg,  Pelayanan 1rg, Keuangan 1 rg.
       b)  Peralatan           
(1)   Komputer, jaringan computer
(2)   Koneksi ke internet: dial-up, broadband atau wireless
(3)   Langganan Internet Service Provider ( ISP) atau provider satelit
(4)   Perangkat lunak (Software) untuk mengelola transaksi dan rekening
(5)   Meja dan kursi
(6)   AC atau kipas angin
       c)  Kendaraan       :
            (1) Mobil Van             : 1 unit
            (2) Sepeda motor        : 4 unit
   13)  Sumber Modal :
           a) Modal sendiri  =   60% dari total aktiva
           b) Kredit Bank     =  40% dari total aktiva  
   14) Keuangan (Rencana Neraca dan Laba rugi).

Global-Net Yogyakarta
Neraca per 31 Desember 2010

No
Keterangan
            Jumlah
A
Aktiva (Asset)

1
Kas
39.070.000
2
Bank
20.000.000
3
Piutang dagang
27.675.000
4
Persediaan Barang
20.405.000
5
Uang Muka (porskot)
  4.980.000

Jumlah Aktiva lancar
112.130.000
6
Tanah dan bangunan
80.000.000
7
Mesin (Cash Register)
40.000.000
8
Kendaraan (Mobil angkutan)
47.000.000
9
Inventaris (sepeda motor)
9.600.000
10
Penyusutan Peralatan
(8.100.000)

Jumlah Aktiva Tetap
174.500.000

Total Aktiva
276.630.000
B
Pasiva(Utang dan Modal)

1
Utang Dagang
83.780.000
2
Utang sebrakan
10.000.000

Jumlah Utang Lancar
98.780.000
3
Kredit Usaha Rakyat BTN Jk. Panjang
50.000.000

Juml utang jangka panjang
20.000.000
5
Modal disetor Sendiri
90.000.000
6
Laba ditahan dari tahun lalu
5.473.000

Jumlah modal sendiri
177.850.000

Total Pasiva
276.630.000

Global-Net Yogyakarta
           Laporan Laba/Rugi Tahun 2010

No
Keterangan
       Jumalh
1
Penjualan
404.669.000
2
Harga Pokok Penjualan
294.125.000

Laba Kotor
111.660.000
3
Biaya administrasi, umum dan biaya penjualan
49.148.000

Laba operasi
62.512.000
4
Biaya Bunga
1.500.000
5
Biaya Penyusutan
8.100.000
6
Biaya Lanilla
-

Total biaya
9.600.000
7
Pendapatan lain-lain
9.600.000

Pendapatan sebelum pajak
62.512.000

Pajak  (10%)
6.251.000

Laba Bersih
56.260.000
           


                                             Analisis Laporan Keuangan:

Jenis analisis
Cara perhitungan
Hasil analisis 2010
1. Break Even Point  (BEP)
Total Biaya tetap : harga/unit – biaya variabel/unit
Rp. 205.000.000/th
2. Profit Margin (PM))
Laba operasi : Total penjualan x 100%
17,69%
3. (EBIT)
Jumlah laba bersih sebelum pajak
Rp. 70.040.000/th
4. Return on Investmen  (ROI)
Laba bersih : rata-rata modal x 100%
        34 %











Contoh Perencanaan Usaha Usaha Roti Penyet Olen

Versi file PDF: klik disini

Roti Penyet Olen merupakan suatu bisnis bidang kuliner yang menawarkan makanan kudapan. Bisnis ini tidak mengikuti trend pasar namun di mulai dari ide penulis yang orisinil. Produk yang ditawarkan adalah roti yang dibuat dan disajikan dengan cara berbeda, yaitu dipenyetkan. Roti Penyet Olen menawarkan beragam varian rasa umum dan juga varian rasa yang asing dimakan dengan roti, yaitu roti alien yang menambah unsur game di dalam paket produknya. Keunikannya adalah produk sejenis belum ada, Roti Penyet Olen memiliki peluang menjadi trendsetter. 

Keunggulan Roti Penyet Olen adalah memberikan unsur tantangan yang di selipkan pada paket produk gamenya dan melakukan kegiatan pemasaran yang interaktif dengan pelanggan. Produk Roti Penyet Olen dapat di tujukan untuk semua segmen pasar. Namun, berdasarkan karakteristik produk, target pasar yang lebih di bidik adalah remaja hingga dewasa dengan karakterirtik psikografis menyukai hal-hal baru

Di Indonesia, berbagai bidang bisnis memiliki peluang dan prospek kedepan yang baik karena gaya hidup masyarakat saat ini yang cenderung konsumtif. Bisnis bidang kuliner merupakan salah satu bidang bisnis yang memiliki prospek atau peluang untuk berwirausaha. Salah satu jenis makanan bidang kuliner berupa roti merupakan jenis makanan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Roti adalah  salah satu makanan tertua di dunia. 

Sejarah roti yang panjang konon berawal dari Mesir dan Mesopotamia. Dari Mesir inilah bangsa Yunani mengambil teknologi pembuatan roti yang kemudian menyebar di seluruh Eropa dan menjadikan roti sebagai makanan yang dianggap penting oleh masyarakatnya (masukdapur.blogdetik.com). Roti masuk ke Indonesia pada masa penjajahan bangsa asing pada abad ke-16.  

Di Indonesia, biasanya roti disajikan untuk makan pagi juga sebagai kudapan yang disajikan dengan teh atau kopi. Berbagai macam olahan roti dan kue sudah sangat beragam, melihat kondisi saat ini, agar dapat bertahan dan diterima oleh pasar maka produk roti yang ditawarkan harus inovatif dan kreatif. Penulis tertarik untuk mendirikan suatu usaha yang menawarkan Roti penyet yang diberi nama Roti Penyet Olen, dimana menawarkan produk olahan roti yang dibuat dan disajikan dengan cara berbeda dari biasanya. 

Roti Penyet Olen merupakan usaha yang menawarkan produk kudapan yang di jual secara langsung dan penjualan secara pre order. Pengembangan berikutnya Roti Penyet Olen dijual melalui outlet atau standbooth sendiri, dimana proses produksi dari pengolahan bahan baku menjadi produk setengah jadi dilakukan di rumah dan proses akhir yaitu penggorengan akan dilakukan di outlet. Tahap berikutnya model bisnis Roti Penyet Olen akan dibuat seperti kedai, Roti 

Penyet Olen akan menambah aneka makanan kudapan yang dikembangkan dan berbagai makanan dan minuman yang dapat memanjakan pelanggannya ditambah dengan berbagai fasilitas yang mendukung seperti wi-fi dan penyejuk ruangan.kedai akan menjadi tempat dimana proses produksi, tempat penjualan dan penyediaan tempat makan akan digabungkan di satu lokasi. 

Produk dijual per-paket dengan jumlah 6 pcs dan 12 pcs roti per-paket dan akan dikemas dengan kemasan karton yang sesuai dengan ukuran roti dan jumlah roti tiap paket yang dilengkapi dengan gambar merek, alamat usaha, dan indentitas rasa di kemasan. 

Roti Penyet Olen menawarkan cara baru dalam menyantap roti. Konsepnya adalah meng-Indonesiakan roti yang merupakan makanan utama dari negara lain, namun diolah dengan cara yang lebih “Indonesia” yaitu dipenyetkan. Selama ini makanan yang diikuti dengan kata “penyet” biasanya adalah ayam penyet, makanan yang dipenyet merupakan cara khas Indonesia mengolah makanan tradisionalnya, sehingga Roti Penyet Olen hadir untuk mengubah paradigma dimana roti merupakan makanan khas barat kini ada juga roti khas Indonesia. Keunikan produk ini belum ada di pasaran sehingga berpeluang menjadi trendsetter. 

Keunikan lain yaitu produk dibuat dari bahan pilihan seperti roti tawar, putih telur, tepung roti dan berbagai selai atau isi. Proses pembuatan nya adalah roti tawar dipotong menjadi ukuran seperempat roti tawar yang dipenyetkan dan diberi varian rasa hingga menjadi empat lapis, kemudian dilapisi putih telur dan tepung roti yang kemudian digoreng. Penggunaan minyak goreng pilihan untuk menggoreng dan putih telur saja bertujuan mengurangi kolestrol. Roti Penyet Olen juga memiliki variasi lain seperti bentuk roti gulung.


ASPEK PEMASARAN

-   Segmentasi demografi
1.    Pria dan Wanita
2.    Usia 5 – 60 tahun 
3.    Kelas ekonomi menengah hingga menengah ke atas
4.    Pelajar, mahasiswa, karyawan dan lain-lain

-   Segmentasi Psikografi
1.    Gaya hidup konsumtif, menyukai makanan kudapan, suka mengemil
2.    Suka mencoba hal baru
Pada segmentasi psikografi ditentukan dengan karakteristik seperti di atas, karena produk yang ditawarkan bukan merupakan makanan utama tetapi makanan kudapan, sehingga produk ditujukan pada pasar yang konsumtif, menyukai makanan kudapan, dan suka mengemil.

Target pasar yang ingin dituju oleh Roti Penyet Olen tidak membatasi umur dan pekerjaan, tetapi difokuskan pada konsumen dengan karakter psikografis menyukai hal baru, tantangan, dan suka mengkonsumsi makanan kudapan. Dengan atribut karakteristik tersebut, yang akan difokuskan target pasarnya adalah pelajar dan mahasiswa dengan kisaran umur 12-24 tahun. 

Perkiraan Permintaan Pasar
Terhadap Produk Olahan Roti dan Kue
Tahun 2014 – 2016

Tahun
Jumlah (Unit Produk)
2014
345.244
2015
397.031
2016
456.585
Sumber : BPS Sumsel. Data Olahan Dari Jumlah
Penduduk

Sedangkan penawaran dari produsen yang menawarkan produk olahan roti dan kue di Palembang sebagai berikut,

Perkiraan Penawaran Produk Olahan Roti dan Kue oleh Produsen di

Kota Palembang 

Nama
Perusahaan
Pesaing
Penawaran dalam unit produk
Market share
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Sari roti
27.620
31.763
36.528
8 %
Braserrie
65.593
75.431
86.747
19 %
Morita
41.429
47.644
54.791
12 %
Breadtalk
62.143
71.465
82.186
18 %
Lain-lain
44.879
51.610
59.352
13 %
Jumlah
241.664
277.913
319.604
70 %
Sumber : Data Hasil Survey dengan Metode
Wawancara Produsen Roti dan Kue

Perkiraan penawaran dari produsen baru memenuhi sekitar 70 % dari permintaan pasar. Hal tersebut menunjukkan adanya peluang untuk dapat masuk ke pasar, karena permintaan yang cenderung tinggi dan meningkat dimana produsen belum dapat memenuhi perkiraan permintaan pasar. Peluang pasar yang masih terbuka sebesar 30 %, dan perkiraan target yang ingin dicapai Roti Penyet Olen berkisar antara 3% - 6% dalam waktu 3 tahun.

Rencana Penjualan

Rencana penjualan awal, dengan melakukan penjualan langsung di wilayah kampus dan menitipkan produk pada sebuah kantin di kampus lain. Pangsa pasar yang dituju adalah 55% mahasiswa, 30% dosen, dan 15% pegawai. Rencana jadwal penjualan akan dilakukan pada awal tahun 2014.

 Rencana Penjualan 

Tahun
Permintaan
Peluang
Rencana
Penjualan
Pangsa
Pasar
2014
345.244
103.580
12.000
3,5 %
2015
397.031
119.118
18.000
4,5 %
2016
456.585
136.981
27.000
6 %

Strategi Pemasaran Perusahaan terhadap Pesaing 

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 4 P dengan alat analisis SWOT menurut Kotler (2008) : 

Product 

Produk yang ditawarkan Roti Penyet Olen menggunakan berbagai bahan baku pilihan, seperti roti tawar biasa dan gandum, aneka selai dan isi roti, dan tepung roti putih. Produk disajikan dengan ukuran seperempat roti tawar yaitu ± 7 cm pada setiap sisi roti dan bentuk roti gulung seperti bentuk roll yang akan sama-sama dipenyetkan. Aneka rasa yang ditawarkan diantaranya coklat, keju, coklat keju, strawberry, kacang, srikaya, abon, dan juga rasa Alien yang beraneka ragam. Maksud dari rasa roti alien adalah varian rasa yang kurang cocok atau asing dimakan dengan roti, dari kata asing inilah penulis mendapatkan ide untuk menamakan varian produk tersebut dengan sebutan roti alien. Selain itu Roti Penyet Olen akan melakukan inovasi pada produk kudapan yang bahan dasarnya tidak hanya dari roti, seperti pancake burger 

Produk akan dikemas dengan kemasan karton jenis concord yang tahan terhadap minyak dimana kemasan tersebut sekaligus dapat menjadi kantong dengan tujuan mengurangi penggunaan kantong plastik. 

Price 

Produk Roti Penyet Olen ditawarkan dengan harga yang bersaing, harga satuan produk dijual dengan harga Rp 3000 tiap rotinya dan perpaket dengan harga Rp 18.000. Di bandingkan dengan pesaing, strategi harga Roti Penyet Olen termasuk harga yang kompetitif. 

Promotion 

Kegiatan promosi yang akan dilakukan Roti Penyet Olen agar dapat dikenal konsumen diantaranya : 

a. Advertising (Periklanan) 

Roti Penyet Olen akan menggunakan iklan media cetak yaitu brosur. Di bawah ini contoh brosur awal untuk menarik minat calon konsumen. Rencananya brosur ini akan di sebar selama 1 bulan pertama. Di mana pada minggu ke-2 atau ke-3 produk akan mulai di jual ke konsumen. 

b. Sales Promotion 

Roti Penyet Olen juga akan mempromosikan produknya melalui cara penawaran seperti memberikan tester dan promosi melalui media social dan media chat seperti Blackberry Messenger dan lain-lain. Upaya tersebut di harapkan dapat mendorong munculnya strategi Words of Mouth (WOM). Cara pemasaran ini lebih di tujukan pada segmen pasar anak muda hingga remaja, mengingat pengguna BBM dan media sosial lebih di dominasi oleh kalangan anak muda dan remaja Selain itu bentuk promosi lainnya akan mengikuti sesuai dengan event atau hari raya yang ada, contoh promosi yang di lakukan di antaranya untuk pembelian 1 paket akan mendapat 1 paket secara gratis pada hari raya Idul Fitri dan moment lain seperti hari Valentine. Promosi lainnya seperti memberikan kartu stempel, di mana setiap transaksi pembelian akan mendapatkan cap yang dapat di tukar dengan hadiah yang berlaku. 

c. Personal Selling 

Roti Penyet Olen juga melakukan promosi melalui penjualan langsung ke wilayah kampus dengan menawarkan produk langsung ke konsumen. Pada awalnya penjualan ini akan di lakukan oleh penulis sendiri. 

d. Public Relation 

Roti Penyet Olen akan melakukan kegiatan public relation dengan mengadakan lomba-lomba yang berkaitan dengan bisnis Roti Penyet Olen seperti lomba menghias roti, lomba membuat maskot Roti Penyet Olen dan lainlain, dimana kegiatan tersebut mendorong keterlibatan masyarakat dalam membangun perusahaan. 

4. Place 

Pendistribusian produk akan dilakukan secara langsung di wilayah konsumen berada atau penjualan secara langsung, dengan tempat produksi yang masih dilakukan di rumah. 

Pada konsep kedai, kedai akan di desain dengan menarik, interior yang nyaman dan santai yang cocok untuk tempat berkumpul remaja, anak muda dan pegawai. Tempat akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti musik, wi-fi dan penyejuk ruangan serta kebersihan yang dijaga. Pelayanan tempat dibuat agar tetap mendukung berbagai aktivitas pelanggan.

MANFAAT PERENCANAAN 

 
Beberapa manfaat dari perencanaan adalah: 
1. Dipakai sebagai alat pengawasan daan pengendalian kegiatan sehari-hari perusahaan. Perencanaan yang telah disusun dengan baik akan memudahkan para pelaksana untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau sesuai dengan rencana. 
2. Dengan adanya perencanaan yang disusun (tentunya sebelum suatu kegiatan dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang diperlukan dan mana yang tidak. 
3. Dengan adanya rencana, segala kegiatan dapat dilakukan secara tertib dan teratur  sesuai dengan tahap-tahap yang semestinya. 
 

SIFAT SESUATU RENCANA YANG BAIK 

 
Suatu rencana yang baik menurut John Robert Beishline  (1957:108) haruslah mengandung sifat-sifat sebagai berikut: 
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan terang. 
2. Fleksibel. 
3. Mempunyai stabilitas. 
4. Ada dalam perimbangan. 
5. Meliputi semua tindakan yang diperlukan. 
 

PROSES PEMBUATAN RENCANA 

 
Langkah-langkah untuk membuat suatu rencana adalah: 
1. Menetapkan tugas dan tujuan. 
2. Mengobservasi dan menganalisis. 
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan. 
4. Membuat sintesa. 
5. Menyusun rencana. 
 

MACAM-MACAM PERENCANAAN 

 
Menurut Marwan Asri dan John Suprihanto (1986:33) bahwa perencanaan dapat dipecah menjadi beberapa macam: 
1. Menurut jangka waktunya 
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelonpokkan menjadi: 
a. Perencanaan jangka panjang. 
b. Perencanaan jangka pendek, 

2. Menurut ruang lingkupnya. 
Menurut ruang lingkupnya, perencanaan dapat dibagi menjadi 3 macam: 
a. Perencanaan fisik. 
b. Perencanaan fungsional. 
c. Perencanaan menyeluruh. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel