[Perencanaan Adalah] Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli

Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman (2008) adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam Husaini Usman (2008) juga berpendapat bahwa  perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, di mana, dan bagaimana cara melakukannya.

[Perencanaan Adalah] Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan dan dalam perencanaan itu mengandung beberapa unsur, diantaranya sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai, dan menyangkut masa depan dalam waktu tertentu. Pelaksanaan dan pengawasan termasuk pemantauan, penilaian, dan pelaporan merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari perencanaan. Dalam perencanaan diperlukan pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.

Dalam perencanaan ada beberapa langkah, diantaranya adalah:
  • Tahap I: menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan,
  • Tahap II: merumuskan keadaan saat ini,
  • Tahap III: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, dan
  • Tahap IV: mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.


Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, dimana dalam ilmu manajemen menjelaskan bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.

Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut :
Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.

Definisi perencanaan tersebut menjelaskan bahwa perencanaan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Definisi perencanaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan menggunakan beberapa aspek yakni :
  • -Penentuan tujuan yang akan dicapai.
  • -Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
  • -Usaha-usaha atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternative yang dipilih.
  • Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:
  • -Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektif dan efisien.
  • -Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
  • -Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan dan ancaman.
  • -Dapat menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.


Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaansumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.

Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efesiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.

Syarat, Sifat, Tujuan, Manfaat, Kelemahan serta  Alasan –Alasan perlunya perencanaan

1.      Syarat Perencanaan
Perencanaan yang dibuat harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.       Faktual dan realistik
b.      Logis dan rasional
c.       Fleksibel
d.      Kontinuitas
e.       Dialektis

2.      Sifat Perencanaan
Sifat-sifat dari perencanaan adalah:
a.       Kontribusi terhadap tujuan (contribution of onjective)
Yaitu perencanaan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan.
b.      Kedudukan yang istemewa dari suatu perencanaan (primacy of planning)
Bahwa setiap perencanaan selalu mendapat tempat yang pertama dalam suatu proses manajemen dan perencanaan harus mampu memberikan arah terhadap proses manajemen selanjutnya.
c.       Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning)
Yaitu perencanaan merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya.
d.      Efisiensi dari perencanaan (effeciency of planning)
Rencana yang telah direncanakan dapat tercapai dengan cara yang efisien.

3.      Tujuan Perencanaan
Tujuan dari perencanaan adalah:
a.    Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya,
b.    Mengetahiu kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan,
c.    Mengetahiu siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya,
d.   Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan,
e.    Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu,
f.     Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan,
g.    Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan,
h.    Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui, dan
i.      Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

4.      Manfaat Perencanaan
Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
b.    Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
c.    Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
d.   Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
e.    Standar pelaksanaan dan pengawasan,
f.     Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
g.    Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
h.    Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
i.      Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
j.      Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
k.    Menghemat waktu, usaha dan dana.

5.      Kelemahan Perencanaan
Perencanaan juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:
a.    Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata
b.    Perencanaan cenderung menunda kegiatan
c.    Perencanaan mungikn terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
d.   Perencanaan mempunyai nilai praktis yang terbatas.
e.    Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi; dan
f.     Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.
            Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan-kelemahan tersebut, manfaat-manfaat yang didapat dari perencanaan jauh lebih banyak. Oleh karena itu perencanaan tidak hanya seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan.  

6.      Alasan-Alasan Adanya Perencanaan
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai:
1.    Protective benefit, yang duhasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan
2.    Positive benefit dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi

Hubungan Perencanaan dengan fungsi-fungsi Managemen lainnya

Dalam banyak hal, perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dan meresap keseluruh fungsi-fungsi managemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah saling berhubungan, saling tergantung, dan berinteraksi.  
                
1.      Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi.

2.      Pengawasan
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering disebut sebagai “kembar siam” dalam managemen

3.      Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan. Perencanaan menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya dan hubungan-hubungan yang diperlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan. Fungsi pengarahan meliputi penerapan unsur-unsur tersebut menjadi pengaruh.

Pengertian Manajemen

Pengertian Manajemen Adalah Manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memiliki target dan tujuan dengan menggunakan perencanaan, pengarahan serta pengorganisasian dalam mencapai tujuan tersebut,Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli:
Menurut Mary Parker Follet Manajemen Adalah sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi

Menurut Ricky W. Griffin Manajemen Adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal

-Menurut Drs. Oey Liang Lee Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Prof. Eiji Ogawa Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.

Pengertian Administrasi

Kata administrasi berasal dari bahasa Belanda, administratie yang artinya segala kegiatan yang meliputi tulis menulis, ketik mengetik, komputerisasi, surat menyurat(korespondensi), kearsipan, agenda (pekerjaan pekerjaan Tata Usaha kantor).

Kata administrasi lainnya berasal dari bahasa Yunani, Ad ministrare yang artinya Ad =pada, ministrare=melayani, maka kata administrasi berarti memberikan pelayanan.
Dari dua pengertian di atas secara gamblang dapat diartikan bahwa administrasi mempunyai pengertian : pelayanan kegiatan tata usaha kantor (pelayanan pengetikan/komputer, pelayanan surat menyurat , dan lain sebagainya )

Untuk dapat memberikan pemahaman tentang pengertian administrasi, tidak lepas dari asal usul kata administrasi itu sendiri sebagaimana bahasan sebelumnya, yakni kegiatan tata usaha kantor dan melayani

Menurut Prof.Prajudi Atmosudirdjo (Lembaga Administrasi Negara), membedakan administrasi dalam 2 pengertian, yaitu :
1. Administrasi dalam pengertian sempit
2. Administrasi dalam pengertian luas

Administrasi Dalam Pengertian Sempit
Dalam pengertian sempit di sini dimaksudkan ditinjau dari lingkup kerja yang sempit yaitu hanya berkisar pada kegiatan tata usaha kantor (office work) seperti : tulis menulis, pengetikan surat menyurat (termasuk menggunakan kompuer), agenda, kearsipan, pembukuan dan lain sebagainya.

Administrasi Dalam Pengertian Luas
Dalam pengertian luas administrasi dapat dibedakan dalam 3 sudut, yaitu :
.1. Proses
2. Fungsi atau Tugas
3. Kepranataan/Institusi

D.2.1.Proses
Ditinjau dari sudut proses, maka administrasi merupakan keseluruhan proses, mulai dari proses pemikiran, proses perencanaan, proses pengaturan, proses penggerakan, proses pengawasan sampai dengan pencapaian tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan orang harus memikirkan dahulu apa yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya serta sarana dan prasana apa yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut serta kemampuan seseorang untuk menjalankannya.

Konsep Dasar Perencanaan

I. Pengertian Perencanaan
Perencanaan pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistimatis dan berkesinambungan.

Proses ialah hubungan tiga kegiatan yang berurutan, yaitu menilai situasi dan kondisi saat ini, merumuskan dan menciptakan situasi dan kondisi yang diinginkan (yang akan datang), dan menentukan apa saja yang diperlukan untuk mencapai keadaan yang diinginkan.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang disebut perencanaan ialah kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Dari definisi ini perencanaan mengandung unsur-unsur sbb:
1). Sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya.
2). Adanya proses
3). Hasil yang ingin dicapai
4). Menyangkut masa depan dalam waktu tertentu.

II. Tujuan Perencanaan
  1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaan.
  2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
  3. Mengetahaui siapa yang terlibat (struktur organisasinya) baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
  4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
  5. Memimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu.
  6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
  7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan
  8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
  9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.


III. Manfaat Perencanaan
Adapun manfaat dari perencanaan yaitu:
  1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
  2. Pemilihan sebagai alternatif terbaik.
  3. Penyusunan skala prioritas , baik sasaran maupun kegiatan
  4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
  5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
  6. Alat memudahakan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
  7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.


IV. Proses Perencanaan
Proses perencanaan menurut Banghart & Trull melalui tahapan sebagai berikut :
  1. Pendahuluan
  2. Mengidentifikasi permasalahan pendidikan
  3. Analisis area masalah perencanaan
  4. Penyusunan konsep dan rencana
  5. Mengevaluasi rencana
  6. Menentukan rencana
  7. Penerapan rencana
  8. Rencana unpan balik


V. Prinsip Perencanaan Yang Baik
  1. Keadaan sekarang
  2. Keberhasilan dan factor-faktor kritis keberhasilan
  3. Kegagalan masa lampau
  4. Potensi, tantangan dan kendala yang ada.
  5. Kemampuan merubah kelemahan menjadi kekuatan dan ancaman menjadi peluang analisis.
  6. Mengikutsertakan pihak-pihak terkait.
  7. Memerhatikan komitmen dan mengkoordinasikan pihak-pihak terkait
  8. Mempertimbangakan efektifitas dan efisiensi, demokratis, transparan, realistis, legalistis dan praktis.
  9. Jika mungkin, menguji cobakan kelayakan perencanaan.


3. Konsep dasar perencanaan Pendidikan
Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan manusia untuk mampu mengembangkan tugas yang di bebankan pada nya.karena hanya manusia yang dapat di didik dan yang mendidik.pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik,mental,emosional,moral,serta keimanan dan ketakwaan manusia.

Dalam Dictionary of education ,pendidikan merupakan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk tingkah laku dalam masyarakat dimana dia hidup,dan proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol sehingga mereka dapat memeperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individual yang optimum.

Dengan demikian ,pendidikan dapat di nyatakan sebagai suatu sistem dengan komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi minimal sebagai berikut :
1. Individu peserta didik yang memiliki potensi dan kemauan untuk berkembang dan di kembangkan semaksimal mungkin
2. Individu peserta didik yang mewakili unsur upaya sengaja,terencana,efektif,efisien,produkif,dan kreatif
3. Hubungan antara pendidik dan paserta didik yang dapat dinyatakan sebagai situasi pendidikan yang menjadi landasan tempat berpijak , tindakan yang dapat di golongkan sebagai tindakan pendidikan .
4. Struktur sosiokultural yang mewakili lingkungan (environtment) diantara kenyataan nya berupa norma yang bersumber dari alam ,budaya atau religi.
5. Tujuan yang di sepakati bersama mengejawantah karena hubungan antara pendidik dan peserta didik dan tidak bertentangan dengan tuntutan normatif sosiokultural dimana pendidikan tersebut tumbuh dan berkembang.

Aktualisasi upaya pendidikan termaksud dapat dilakukan dalam tataran praktis operasional terbatas (mikroskopik),tataran satuan institusional (mesoskopik),dan tataran struktural (regional , nasional , dan internasional).

4. Analisis Posisi Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan pada dasarnya berpusat pada 3 komponen utama, yaitu:
-Apakah yang harus dicapai?
-Bagaimanakah perencanaan itu dimulai?
-Bagaimanakah cara mencapai yang harus dicapai itu?

Pertanyaan pertama, mempersoalkan tujuan sebagai titik usaha yang harus dicapai. Tujuan adalah arah yang memersatukan pembangunan, tnpa tujuan kegiatan pembangunan pendidikan akan tidak terarah dan tidak terkendalikan.

Pertayaan kedua, mempersoalkan titik berangkat pembangunan kaeran pembangunan harus dimulai dari titika awal yang pasti dalam arti tidak dimulai haruslah ditentukan melalui evaluasi dan kajianterhadap apa yang telah diperbuat bukan apa yang harus diperbuat.

Pertanyaan ketiga, merupaka alternatif cara atau upaya untuk mencapai tujuan dari titik berangkat yang telah ditentukan itu. Upaya ini bisa saja berbentuk pendekatan, kebijakanbahkan strategi yang kemungkinannya sangat banyaktergantung kepada kemampuan untuk memilih mana yang paling tepat dan efektif untuk mencapai tujuan itu.

5. Mekanisme Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan terdiri atas beberapa jenis ,tergantung dari sisi mana dilihat nya .dari tinjauan tataran yang dan cakupan nya ,perencanaan pendidikan ada yang bersifat nasional atau makro, dan ada pula yang bersifat daerah atau regional ,ada juga yang bersifat lokal dan ada pula yang bersifat kelembagaan atau institusional bahkan operasional.

dari titik 0(nol) sama sekali tapi dari titik yang telah dicapai selama ini.titik berangkat haruslah ditentukan melalui evaluasi dan kajianterhadap apa yang telah diperbuat bukan apa yang harus diperbuat.

Pertanyaan ketiga, merupaka alternatif cara atau upaya untuk mencapai tujuan dari titik berangkat yang telah ditentukan itu. Upaya ini bisa saja berbentuk pendekatan, kebijakanbahkan strategi yang kemungkinannya sangat banyaktergantung kepada kemampuan untuk memilih mana yang paling tepat dan efektif untuk mencapai tujuan itu.

Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional mencakup seluruh usaha pendidikan untuk mencerdaskan atau membangun bangsa termasuk seluruh jenjang ,jenis, dan isinya. Pembangunan sektor pendidikan di indonesia di atur dalam perencanaan pendidikan yang bersifat nasional ini.

Perencanaan pendidikan regional adalah perencanaan pada tingkat daerah provinsi dan /atau, kabupaten/kota yang mencakup seluruh jenis dan jejnjang untuk daerah atau provinsi itu .dan lebih di kenal dengan sistem wilayah.Perencanaan pendidikan lokal adalah perencanaan yang mencakup berbagai kegiatan untuk kota atau kabupaten atau satuan wilayah yang lebih terbatas dan tertentu saja.

Ditinjau dari segi metodologi ,perencanaan pendidikan itu dapat disebut rational dan systematik planing karena perencanaan ini menggunakan prinsip prinsip dan teknik teknik berpikir sistematis dan rasional ilmiah .prinsip system dan rational jelas terlihat dalam planning seperti di atas .pada kenyataan saat ini ,kebanyakan negara berkembang saat ini terdapat kesenjangan antara the myth planning the dan realty of the plan.kesenjangan ini terutama di sebabkan oleh keengganan administrator dan politisi untuk terlalu terikat kepada planning yang sudah ada ,karena Rational planning ternyata terlalu ketat hingga planning kehilangan kemampuan nya untuk merespon.

Pentingnya Perencanaan

Gagasan mengenai perencanaan pendidikan sudah ada sejak dahulu ,meskipun sifat nya murni spekulatif.tujuan pendidikan adalah untuk kebahagiaan individu dan kesejahteraan negara ,sedangkan tugas pendidikan adalah untuk mencapai tujuan ini melalui lembaga lembaga sosial dimana msing masing individu harus menyesuaikan dan melalui proses. Maka dari itu perencanaan di pendidikan di pandang penting dan di perlukan bagi suatu organisasi antara lain :
1.Dengan adanya perencanaan di harapkan tumbuh nya suatu pengarahan kegiatan ,adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan kegiatan yang di tujukan pada pencapaian tujuan pembangunan.
2.Dengan perencanaan ,maka dapat dilakukan suatu perkiraan (forecasting) terhadap hal hal dalam masa yang aka di lalui .
3.Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4.Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau organisasi ,termasuk pendidikan.

Perencanaan Pendidikan Dalam sistem Pendidikan Nasional

A.Posisi Perencanaan Pendidikan dalam sistem Pendidikan Nasional yang efektif
Sistem Pendidikan yang berlaku adalah organized effort yang sudah melembaga,yang itulah segala kegiatan perencanaan dilaksanakan ,dan melalui sistem itu pulalah seluruh upaya pembangunan dan perkembangan pendidikan di wujudkan.Penerapan metodologi pendidikan harus merujuk kepada sistem kerja yang ada.

Karena itu bila sistem tidak menunjang maka penerapan metodologi ini pun akan mengalami kesukaran. kedudukan sistem dalam upaya pemba ngunan nasional merupakan konsensus dan karena nya mempunyai arti yang penting.

Tahapan Tahapan dalam perencanaan pendidikan pada prinsip nya pada semua tataran sistem nya (operasional,institusional,dan struktural). Perencanaan pendidikan menempati posisi strategis dalam keseluruhan proses Pendidikan.perencanaan pendidikan itu memberikan kejelasan arah dalam usaha proses penyelenggaraan pendidikan.sehingga manajemen usaha pendidikan akan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien dengan demikian seorang perencana pendidikan dituntut untuk memiliki kemampuan dan wawasan yang luas agar dapat menyusun sebuah rancangan yang dapat di jadikan pegangang dalam pelaksanaan proses pendidikan selanjut nya rancangan tersebut harus mampu mengidentifikasi berbagai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.dan tahapan tahapan dalam perencanaan pendidikan yaitu :
a.mendefinisikan permasalahan perencanaan pendidikan .
b.analisis bidang telaahan permasalahan perencanaan.
c.mengkonsepsikan dan merancang rencana.
d.evaluasi rencana.
e.menentukan rencana.
f.implementasi rencana.
g.evaluasi implementasi rencana dan umpan baliknya.

Megimplementasikan Rencana

Perencanaann pendidikan menyangkut pengembangan pedoman umum tindakan oleh sekelompok orang tertentu (elected officials). Perencanaan program pendidikan menyangkut persiapan rencana rencana yang spesifik disertai prosedur prosedur untuk di terapkan oleh institusi/organisasi administrasi pendidikan dalam kerangka sistem pendidikan yang ada.Rencana pendidikan akan mengarahkan proses pembuatan dengan memperhatikan pengembangan program program pendidikan dan alat alat yang di butuhkan untuk menjalankan nya.

Perencanaan pendidikan yang komfrehensif merupakan konstitusi yang tidak permanen dan merupakan komponen dan merupakan kumpulan prinsip prinsip pendidikan fundamental.perencanaan pendidikan mempunyai sejumlah masalah yang unik,sehingga tidak ada satu bentuk perencanaan tertentu dapat dilaksanakan dan di organisasikan tang akan menjamin efektifitas agensi.dalam mengorganisasikan unit unit operasional perencana pendidikan mempunyai keterampilan metodologis , untuk berupaya menjangkau seluruh kepentingan pendidikan dengan kriteria yang obyektif dan rasional.

Maka dari itu perlu penyiapan program ,dikarenakan langkah tersulit dari suatu proses perencanaan adalah implementasi.dan berikut adalah proses proses untuk menghadapi langkah langkah untuk mengimplentasikan sebuah perencanaann antara lain :
A.Penyiapan Program
B.Persetujuan Perencananan
C.Pengaturan unit unit Operasional

Manfaat Perencanaan dan Jenis-Jenis Perencanaan dalam Organisasi
Manfaat Perencanaan:
1.      Standar pelaksanaan dan pengawasan
2.      Pemilihan berbagai alternative terbaik
3.      Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4.      Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5.      Membantu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6.      Memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
7.      Meminimalkan kesalahan dalam proses pengerjaan.
      8.      Membantu manajemen menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
      9.      Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
      10.  Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
      11.  Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
      12.  Memudahkan koordinasi antar bagian organisasi
      13.  Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan mudah dipahami
14.  Dapat membedakan arah bagi setiap kegiatan dengan jelas.
15.  Dapat mengetahui apakah tujuan tersebut telah dicapai.
16.  Dapat memudahkan mengindentifikasikan hambatan.
17.  Dapat menghindarkan pertumbuhan dan perkembangan yang tak terkendali.

Jenis-Jenis Perencanaan dalam Organisasi
1.      Berdasarkan Luasnya
•         Rencana Strategik
Rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan, menentukan tujuan yang harus dicapai oleh keseluruhan organisasi maupun oleh unit-unit bisnis yang ada di dalamnya.
•         Rencana Operasional
Rencana operasional adalah rencana yang merupakan penguraian lebih terinci mengenai bagaimana rencana strategik akan diimplementasikan.

2.      Berdasarkan Waktu
•         Rencana Jangka Panjang
Rencana dengan kerangka waktu labih dari tiga tahun
•         Rencana Jangka pendek
Rencana yang mencakup satu tahun atau kurang

3.      Berdasarkan kekhususan
•         Specific Plan
Rencana yang mendefinisikan dengan jelas dan tidak memberi ruang untuk penafsiran ganda
•         Directional Plan
Rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman umum

4.      Berdasarkan Frekuensi Penggunaan
•         Rencana sekali pakai
Rencana yang digunakan sekali saja yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik
•         Rencana terus-menerus
Rencana yang berkesinambungan yang menjadi pedoman bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan.

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

Pengertian Dan Pentingnya Perencanaan

Masing-masing orang memberikan pemahaman yang berbeda sesuai dengan bidang yang mereka kaji dan amati dalam perencanaan. Namun, dalam konteks ini perencanaan diartikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan dan mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan demikian, perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:
Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal ini kegiatan dalam perencanaan dilakukan menurut proses yang berlaku.

Penetapan tujuan dan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana organisasi dapat menetapkan tujuan nya secara khusus ataupun umum,tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.

Pemilihan tindakan. Yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala tidak efektif

Mengakaji cara terbaik. Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik namun bisa saja tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara kurang baik.sebaliknya,sesuatu yang baik apabila dilakukan dengan cara yang baik pula maka akan menghasilkan sesuatu yang efektif.

Tujuan . Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh organisasi.keinginan itu bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar yang berlaku baik kualitatif maupun kuantitatif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah tindakan integratif yang mencoba untuk memaksimumkan efektifitas secara total dari organisasi sehingga apa yang dibutuhkan tercapai. Dengan demikian perncanaan paling tidak harus memiliki tiga aspek utama yaitu,
I.          Menyangkut masa yang akan datang.
II.          Harus menyangkut tindakan.
III.          Memiliki serangkaian tindakan di masa yang akan datang yang akan diambil oleh perencana. 

Pentingnya Suatu Perencanaan
Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan. Alasan ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah pasti. Lingkungan yang berubah begitu cepat menuntut siapa pun baik perseorangan maupun lembaga untuk selalu membuat rencana. Tanpa membuat perencanaan, organisasi akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman perubahan lingkungan.

Banyak faktor yang mempengaruhi pentingnya pembuatan suatu perencanaan antara lain; perubahan ekonomi, kemajuan teknologi, perubahan iklim, perubahan selera konsumen, gejolak politik, dan sistem keamanaan yang tidak terjamin memberikan banyak tantangan yang harus dihadapi walaupun penuh dengan resiko.

Selain untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai tujuannya, perencanaan juga memiliki peranan penting lainnya, seperti:
a)   Untuk mengkooordinasikan usaha-usaha
Didalam suatu organisasi pekerjaan-perkerjaan dilakukan individu dan kelompok yang memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda. Maka perlu dilakukan koordinasi, agar tujuan dan kepentingan itu tidak keluar dari tujuan organisasi.
b)   Untuk mengatasi perubahan
Dengan adanya perencanaan yang matang maka perubahan-perubahan potensial yang akan terjadi akan dapat diantisipasi secepat mungkin.
c)    Untuk pengembangan manajer
Manajer harus bertindak proaktif dan membuat hal-hal terjadi dan bukan sebaliknya, bertindak rekatif dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan perencanaan akan mempertajam kemampuan manajer untuk berfikir ketika mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
d)   Untuk pengembangan standar kinerja
Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja untuk masa yang akan datang. Tanpa perencanaan, standar performa mungkin menjadi tidak rasional dan subjektif.

Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen Lainnya .
Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah saling berhubungan, saling tergantungdan berinteraksi.
– Pengorganisasian dan penyusunan personalia
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan menunjukan sumber daya-sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
– Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya-sumber daya dan hubungan-hubungan yang di perlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan.
– Pengawasan
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering d sebut sebagai “kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk perencanaan efektif. Oleh karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adalah untuk membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Tipe-Tipe Perencanaan
Pengklasifikasian perencanaan telah banyak dilakukan oleh para ahli. Apapun bentuk pengklasifikasian itu, perencanaan jelas saling terkait antara satu jenis perencanaan lainya.beberapa tipe-tipe perencanaan yang dimaksud

¨                  Perencanaan berdasarkan jangkauan dibagi menjadi dua, yaitu:
Rencana strategic adalah rencana yang diterapakan pada organisasi secara keseluruhan dan mnetapkan tujuan keseluruhan oraganisasi. Rencana strategis dapat dipandang sebagai rencana secara umum yang menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
Rencana operasional adalah rencana yang meliputi area operasional tertentu dari sebuah organisasi.
¨                  Perencanaan berdasarkan kerangka waktu terbagi menjadi dua yaitu:
Rencana jangka panjang adalah rencna yang mempunyai jangka waktu lebih dari 3 tahun.
Rencana jangka pendek adalah rencana yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun.

¨      Perencanaan berdasarkan spesifisitas terdari dari dua yaitu:
Rencana spesific adalah rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak memberikan ruang bagi interpretasi.
Rencana fleksibel yang menentukan panduan umum, memberikan fokus tetapi tidak membatasi manajer padaa tujuan spesifikasi atau serangkaian tindakan
¨      Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan , dibagi menjadi dua yaitu:
Rencana sekali pakai adalah rencana satu kali yang secara spesific didisain untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik.
Rencana siaga adalah rencana berkelanjutan yang memberikan panduan untuk aktivitas yang dilakukan

Proses Penyusunan Perencanaan
Perencanaan sebagai suatu proses merupakan suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam perencanaan terkandung suatu aktivitas tertentu yang saling terkait untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Proses penyusunan perencanaan itu terdiri dari:
  • Merumuskan misi dan tujuan
  • Memahami keadaan saat ini
  • Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya tujuan
  • Menyusun rencana kegiatan untuk mencapai tujuan


Pendekatan Dalam Perencanaan
Terdapat berbagai macam pendekatan-pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses penyusunan perencanaan. Pendekatan tersebut diantaranya adalah:
–  Pendekatan perncanaan Inside – out Dan perencanaan outside – in.
–  Pendekatan perencanaan Top – Down dan perencanaan bottom – up.
–  Pendekatan perncanaan contingency

 Perbedaan Tujuan Dan Rencana

Perencanaan sering disebut fungsi manajemen yang utama karena menentukan dasar untuk semua hal lainnya yang dilakukan para manajer ketika mengelola,memimpin,dan mengendalikan.perencanaan melibatkan dua aspek penting yaitu,tujuan dan rencana.

Tujuan adalah hasil yang diingankan atau target.hal itu memandu keputusan manajemen dan membentuk kriteria terhadap hasil kerja yang diukur.karena itulah tujuan sering disebut dasar perencanaan. Sedangkan, rencana adalah dokumen yang menentukan kerangka bagaimana tujuan itu akan terpenuhi.

Jenis-Jenis Tujuan
Tujuan yang dinyatakan adalah pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi dsn yang ingin diyakini para pemangku kepentiingan tentang tujuannya.
Tujuan riil adalah tujuan yang secara aktual dikejar oleh organisasi,seperti yang di definisikan oleh tindakan para anggotanya.

Masalah Kontemporer Dalam Perencanaan

Perencanaan formal organisasi telah menjadi populer pada tahun 1960 an dan sebagaian besar masih populer hingga dewasa ini.Masuk akal bagi sebuah organisasi untuk menetapkan target dan beberapa arahan.tetapi kita telah menentang beberapa asumsi dasar perencanaan :
Perencanaan dapat menyebabkan kekakuan.
Perencanaan formal dapat mengunci organisasi ke tujuan spesifik yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Rencana tidak dapat dikembangkan untuk lingkungan yang dinamis.
Lingkungan bisnis saat ini sering kali bersifat acak dan tidak dapat diprediksi. Mengelola pada kondisi seperti ini akan membutuhkan fleksibiltas dan hal itu dapat berarti tidak terikat pada rencana formal.
Rencana formal tidak dapat mengganti intuisi dan kreatifias.
Organisasi sering kali mengalami kesuksesan karena visi inovatif sesorang dan usaha perencanaan mungkin menghalangi visi seperti itu.
Perencanaan memfokuskan perhatian manajer pada persaingan dewasa ini,bukan kemampuan bertahan hidup esok.
Perencanaan formal mempunyai kecendurungan untuk berfokus pada bagaimana mengkapitalisasi peluang bisnis yang ada dalam sebuah industri, tetapi tidak memungkinkan manajer untuk mempertimbangkan penciptaan atau penciptaan-ulang sebuah industri.konsekuensinya, rencana formal dapat menghasilkan kesalahan yang mahal pada saat kompetitor lain mengambil alih pimpinan.
Perencanaan formal memeperkuat kesuksesan,yang dapat menimbulkan kesalahan.
Kesuksesan dapat melahirkan kegagalan dalm melahirkan kegagalan dalam lingkungan yang tidakpasti.sulit untuk mengubah rencana yang telah terbukti di masa lalu. Rencana yang berhasil dapat memberikan perasaan yang palsu tentang keamanan, yang mempertebal keercayaan diri atas rencana formal ketimbang yang dijaminkan.
Hanya perencanaan belumlah cukup
Tidak cukup bagi manajer cukup hanya merencanakan. Anda harus mencanangkan rencana ke dalam gerakan dan melakukannya.

Perencanaan Yang Efektif Dalam Lingkungan Dinamis
Lingkungan eksternal berubah terus-menerus. Sebagai contoh, WiFi telah merevolusi semua jenis industri, mulai dari penerbangan hingga manufaktur mobil ke manufaktur mobil ke super market. Perusahaan menggunakan internet untuk desain produk yang diinginkan pelanggan. Jumlah yang di belanjakan untuk makan di luar ketimbang memasak rumah diperkirakan akan turun. Harga minyak mentah telah mencapai rekor tertingginya. Dan para ahli percaya bahwa China dan India akan mentransformasikan perokonomian global pada abad dua puluh satu. Bagaimana manajer merencanakan secara efektif apabila lingkungan eksternal berubah terus-menerus?

Dalam lingkungan yang tidak pasti, manajer harus mengembangkan rencana yang spesifik tetapi fleksibel. Walaupun hal ini mungkin terlihat bertolak belakang, namun rencana membutuhkan spesifikasi. Rencana berfungsi sebagai peta jalan, walaupun tujuannya dapat berubah karena kondisi pasar yang dinamis. Manajer harus siap untuk mengubah arah apabila kondisi lingkungan mengharuskannya.

Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanan dan Cara Mengatasinya

Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanaan
Efektifitas penting bagi seorang manajer, seringkali dalam pengembangan perencanaan yang efektif manajer mengalami hambatan – hambatan. Terdapat dua hambatan utama dalam pengembangan rencana yang efektif, yaitu :
Penolakan dari dalam diri perncanaan terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk mencapainya.

David A. Kolb dan kawan – kawan mengemukakan beberapa alasan mengapa manajer ragu – raguatau seringkali gagal dalam menetapakan tujuan organisasi
a.)    Keengganan melepaskan tujuan alternatif
b.)    Ketakutan akan kegagalan
c.)    Minimnya pengetahuan tentang organisasi
d.)    Minimnya pengetahuan tentang lingkungan
e.)    Kurangnya percaya diri
Keengganan yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima rencana karena perubahan yang akan ditimbulkan.

Terdapat tiga alasan mengapa anggota organisasi dapat menolak perubahan – perubahan yang akan terjadi.
a.)    Ketidakpastian mengenai sebab dan akibat dari perubahan
b.)    Kengganan untuk melepaskan keuntungan yang ada
c.)    Kesadaran akan kelemahan dalam perubahan yang diusulkan

Mengatasi Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanaan

Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana.

Dan penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu.

Komunikasi dan Partisipasi
Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan. 

Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan mengimplementasikan  rencana harus didengar pendapatnya dalam mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu memiliki informasi yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya lebih berkomitmen pada rencana yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan, manajer dari berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.

Konsistensi /revisi /dan pembaruan
Tujuan seharusnya konsisten baik secara horizontal maupun secara vertikal .konsistensi horizotal berarti bahwa tujan  seharusnya konsisten diseluru organisasi / dari satu departemen ke departemen lainnya. Konsistensi  vertikal  berarti bahwa tujuan  seharusnya konsisten  dari atas hingga ke bawah   organisasi : tujuan stategis, taktis, dan operasional harus selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang dinamis, tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara berkala. Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan frekuensi yang semakin sering.

Sistem Penghargaan yang Efektif
Secara umum, orang seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan rencana yang efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang berasal dari faktor-faktor di luar pengendalian manajemen, orang seharusnya dipastikan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan tidak akan selalu memiliki konsekuensi hukuman.

Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis. Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu Perencanaan berdasarkan jangkauan, Perencanaan berdasarkan kerangka waktu, Perencanaan berdasarkan spesifisitas, Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan. Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel